Bisnis.com, JAKARTA - Juara Wimbledon pasangan Martina Hingis (Swiss) dan Sania Mirza (India) memenangi gelar kedua grand slam ganda putri secara beruntun pada Minggu, saat mereka menaklukkan unggulan keempat Casey Dellacqua (Australia)/Yaroslava Vyacheslavovna Shvedova (Kazakhstan) 6-3 6-3 dalam final AS Terbuka pada Senin pagi WIB (14/9/2015).
Hingis/Mirza tidak pernah kehilangan set saat mereka menjadi unggulan teratas pertama yang memenangi gelar ganda putri AS Terbuka sejak Cara Black/Liezer Huber memenangi mahkota yang sama pada edisi 2008.
Hingis juga memenangi kategori ganda campuran bersama mitranya yang juga berasal dari India, veteran ganda putra Leander Paes.
Ini gelar ganda grand slam yang ke-11 sepanjang karier Hingis, 34 tahun, yang memenangi empat Australia Terbuka (1997, 1998, 1999, 2002), dua Prancis Terbuka (1998, 2000), tiga di Wimbledon (1996, 1998, 2015), dan dua di New York pada 1998 dengan Jana Novotna dan pada tahun ini.
Mirza (28), petenis peringkat satu dunia kategori ganda putri, sebelumnya memenangi satu-satunya gelar ganda putri Grand Slam bersama petenis ganda putri peringkat dua dunia Hingis pada Juli di All England Club.
Dellacqua yang berasal dari Australia, mengincar mahkota ganda Grand Slam perdananya, namun ia hanya mampu mencatatkan enam kali menjadi runner up, termasuk pada AS Terbuka dan Australia Terbuka dan Wimbledon 2013, ditambah Prancis Terbuka 2008 dan 2015.
Shvedova, 28 tahun, memenangi dua mahkota ganda putri pada Wimbledon dan AS Terbuka 2010. Hingis juga runner up ganda pada tahun lalu bersama petenis Italia Flavia Pennetta, yang memenangi mahkota tunggal grand slam perdananya setelah mengalahkan petenis senegaranya Roberta Vinci pada final tunggal putri AS Terbuka.
Mirza dan Hingis telah mencapai enam final dari 12 turnamen bersama-sama, sedangkan Dellacqua dan Shvedova hanya menembus empat final dari tujuh kali mereka dipasangkan.