Bisnis.com, JAKARTA - Martina Hingis dan Leander Paes sekali lagi membuktikan diri sebagai pasangan yang tangguh dengan meraih gelar juara ketiga sepanjang tahun ini setelah menang dalam final ganda campuran AS Terbuka (US Open).
Dalam pertandingan Sabtu pagi WIB (12/9/2015)n di New York, AS, pasangan Swiss dan India itu menghentikan perlawanan pasangan tuan rumah Bethanie Mattek-Sands dan Sam Querrey.
Hingis, 34 tahun, dan Paes, 42 tahun, yang merupakan juara Australia Terbuka dan Wimbledon 2015, mampu membalikkan ketinggalan 1-4 pada tiebreak menjadi kemenangan dengan angka ketat 6-4 3-6 10-7.
Pasangan berbeda negara itu menjadi pasangan campuran pertama yang mampu meraih tiga gelar turnamen besar pada tahun yang sama sejak Margaret Court dan Marty Riessen mencapainya pada 1969.
Kemenangan itu membuat Paes mencapai trofi ganda campurannya kesembilan dan gelar juara grand slamnya yang ke-17, sementara bagi Hingis, ini adalah gelar grand slamnya yang ke-19 dengan perincian lima single, 10 ganda putri, dan empat ganda campuran.
“Saya mencintai bermain tenis dan saya beruntung memiliki Leander sebagai pasangan,” ungkap Hingis selepas pertandingan berat tersebut.
Pujian juga sebaliknya meluncur dari Paes. “Martina adalah legenda di dalam dan luar lapangan. Dia teman terbaik saya. Dia fantastis.”
Hingis masih mungkin untuk menambah gelar US Open tahun ini karena dia masuk final juga bersama petenis India lainnya Sania Mirza di nomor ganda putri setelah menundukkan pasangan Italia Sara Errani/Flavia Pennetta 6-4 6-1.
Unggulan pertama Hingis/Mirza di final bertemu Casey Dellacqua (Australia)/Yaroslava Vyacheslavovna Shvedova (Rusia) yang dalam semifinal yang sempat tertunda akibat hujan mengalahkan Anna-Lena Groenefeld (Jerman)/CoCo Vandeweghe (AS) dengan angka yang sungguh tipis 6-7(3-7) 7-5 7-5.
Apabila Hingis/Mirza berhasil menang di final, maka prestasi Hingis merengkuh dua gelar sekaligus itu mengulangi pencapaian di Wimbledon pada Juli 2015 lalu dan juga dengan dua orang pasangan yang sama, Paes dan Mirza.