Bisnis.com, JAKARTA – Kontingen special olimpic Indonesia (Soina) mendapat dukungan dari berbagai pihak menjelang keberangkatan mengikuti Special Olympics World Games 2015 di Los Angeles, Amerika Serikat, 21 Juli – Agustus 2015.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan dana sebesar Rp174 juta untuk mendukung kontingen. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pelatihan nasional (pelatnas) yang dilakukan dalam sebulan ke depan.
Penyerahan dana dilakukan dalam acara buka puasa bersama di lokasi pemusatan latihan, kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2015).
“Biasanya memang Soina tiap dua tahun sekali ada mengikuti Special Olimpics dan pada posisi Special Olympics World Games di Athena Yunani tahun 2011, posisi para penyandang disabilitas intelektual ini luar biasa. Dari 46 atlet, meraih 15 emas, 13 perak dan 11 perunggu,” katanya.
Melihat pencapaian tersebut, dia menuturkan para penyandang tunagrahita juga layak mendapat dukungan agar terus meningkatkan prestasi. Dia berharap pada masa pelantas kali ini, para atlet tidak mampu latihan secara maksimal meski dalam kondisi berpuasa.
“Harapannya saat proses latihan mereka bisa mempertahankan semangat, percaya diri, dan stamina mereka karena nanti akan berharapan dengan peserta lain dari 170 negara. Ini perjuangan tersendiri karena hampir 90% masa pelatihan di bulan Ramadan,” imbuhnya.
Bisnis.com, JAKARTA – Kontingen special olimpic Indonesia (Soina) mendapat dukungan dari berbagai pihak menjelang keberangkatan tim dalam Special Olympics World Games 2015 di Los Angeles, 21 Juli – Agustus 2015.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan dana sebesar Rp174 juta untuk mendukung kontingen. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pelatihan nasional (pelatnas) yang akan dilakukan dalam sebulan ke depan.
Penyerahan dana dilakukan dalam acara buka puasa bersama di lokasi pemusatan pelatihan, kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2015).
“Biasanya memang Soina tiap dua tahun sekali ada mengikuti Special Olimpics dan pada posisi Special Olympics World Games di Athena Yunani tahun 2011, posisi para penyandang disabilitas intelektual ini luar biasa. Dari 46 atlet, meraih 15 emas, 13 perak dan 11 perunggu,” katanya.
Melihat pencapaian tersebut, dia menuturkan para penyandang tunagrahita juga layak mendapat dukungan agar terus meningkatkan prestasi.
Dia berharap pada masa pelatnas kali ini, para atlet mampu latihan secara maksimal meski dalam kondisi berpuasa.
“Harapannya saat proses latihan mereka bisa mempertahankan semangat, percaya diri, dan stamina mereka karena nanti akan berhadapan dengan peserta lain dari 170 negara. Ini perjuangan tersendiri karena hampir 90% masa pelatihan di bulan Ramadan,” imbuhnya.