Bisnis.com, MELBOURNE - Novak Djokovic, petenis peringkat satu dunia asal Serbia, menjuarai single putra turnamen tenis Australia Terbuka setelah menundukkan petenis Skotlandia Andy Murray 7-6 (7/5), 6-7 (4/7), 6-3, 6-0 dalam pertandingan final selama 3 jam 39 menit.
Dengan hasil itu, Djokovic memenangi gelar Grand Slam kedelapannya sekaligus memperpanjang rekornya di lapangan keras Melbourne untuk memenangi lima dari lima final dalam 8 tahun.
Hanya petenis Australia Roy Emerson yang memenangi lebih banyak gelar Australia Terbuka dengan koleksi enam gelar pada 1960-an.
Petenis Serbia itu telah mengalahkan Murray pada tiga dari empat kekalahannya di final Australia, menyusul kemenangannya pada 2011 dan 2013, meski petenis Skotlandia itu mengalahkannya di AS Terbuka 2012 dan Wimbeldon 2013.
Kemenangan ini membuat Djokovic tetap menghuni peringkat satu dunia pada daftar peringkat ATP berikutnya yang dirilis pada Senin, dengan Murray naik ke peringkat keempat dari peringkat keenam yang saat ini ditempatinya.
Murray menekan Djokovic dengan tiga break point pada game ketiga di set pembuka, namun petenis Serbia itu bangkit untuk menggenggam kendali setelah 27 reli dan satu ace.
Langkah petenis Serbia itu menggebrak pada game berikutnya, mematahkan servis Murray untuk meraih keunggulan awal 3-1.
Itu permainan tenis yang keras, namun petenis Skotlandia itu mendapatkan jalan untuk mematahkan servis Djokovic pada break point ketiganya di game ketujuh.
Djokovic mengalami sedikit masalah saat melakukan pukulan ketika ia gagal mengejar voli mendatar dan memerlukan perawatan pada pergantian sisi lapangan berikutnya.
Hal itu terlihat hanya sedikit mengganggunya, dan ia mampu mematahkan serve petenis Skotlandia itu untuk kedua kalinya, namun servenya sendiri dapat dipatahkan saat ia melakukan servis untuk set pembuka, yang membuat tiebreak harus dimainkan.
Unggulan teratas tertinggal 2-4 pada tiebreak, namun memenangi lima dari enam angka berikutnya untuk memenangi set pembuka dalam waktu 72 menit.
Murray mematahkan servis lawannya untuk unggul 2-0 pada set kedua, namun Djokovic melawan balik dengan dua break ketika petenis Skotlandia itu terlihat berada dalam masalah dengan Djokovic yang mendulang 13 angka secara beruntun.
Final sempat terganggu selama 5 menit oleh para aktivis politik, yang membentangkan spanduk berisi dukungan kepada para pengungsi. Salah seorang di antara mereka melompat masuk ke lapangan. Para petugas keamanan segera mengelilingi kedua petenis ketika setidaknya empat pengunjuk rasa digiring meninggalkan stadion.
Jeda itu sempat menguntungkan Murray, ketika dia mematahkan servis Djokovic untuk menyamakan kedudukan di set itu dengan skor 4-4.
Pertandingan final harus diteruskan dengan tiebreak kedua di mana Murray unggul 7-4 untuk menyamakan kedudukan.
Permainan Djokovic sempat merosot. Dia kehilangan servis pembukanya pada set ketiga, namun berhasil bangkit dengan dua break untuk memimpin dua set dalam 39 menit.
Djokovic yang bersemangat memenangi set terakhir yang berlangsung terbuka, di mana ia mengungguli Murray dengan tiga break untuk memastikan kemenangannya.