Bisnis.com, JAKARTA -Tim bulutangkis Indonesia optimistis merebut kembali Piala Thomas yang lepas sejak 2004 di Jakarta, yang saat itu dijuarai oleh China dan Indonesia berada di peringkat keempat.
Peluang tim Thomas Indonesia untuk kembali merengkuh gelar juara terbuka lebar. Tim Indonesia diperkuat pemain yang memiliki peringkat dunia yang cukup baik seperti Juara Dunia Ganda Putra 2013, Hendra/Ahsan, peringkat lima IBF Tommy Sughiarto dan Simon Santoso, yang berada dalam peforma terbaiknya setelah mengalahkan Lee Chong Wei di final Singapura Super Series beberapa waktu silam.
"Kami optimis dan yakin di Piala Thomas 2014. Pokoknya kami sudah siap untuk merebut kembali Piala Thomas," ujar Hendra, Kapten Tim Thomas Indonesia seperti dilansir situs PBSI.
Dalam Team Building tim inti piala Thomas dan Uber Indonesia di Bogor pada 2-3 Mei 2014 kemarin, di sesi sharing dari pelatih kepala tim Thomas, Herry Iman Pierngadi bercerita kisahnya ketika berhasil memenangkan Piala Thomas pada 2002. Sejenak tim Thomas dan Uber Indonesia terjebak nostalgia digdaya masa lalu.
Rekor Juara Indonesia di Piala Thomas
Tim | Juara | Runner up |
Indonesia | 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000,2002 | 1967, 1982, 1986, 1992. 2010 |
Gelar Juara Piala Thomas Terakhir Indonesia
Tahun | Tempat | Tim | Skor | Tim | Peringkat ketiga | Peringkat keempat |
2002 | Guangzhou, China | Indonesia | 3-2 | Malaysia | Denamrk | China |
Tim Thomas dan Uber Indonesia, terus dimatangkan. Terutama mental agar tercipta semangat juang yang tinggi. Salah satunya dengan menceritakan kisah sukses Indonesia pada Piala Thoas beberapa tahun lalu. Seperti yang dilakukan di Bogor pada 2-3 Mei 2014. Pelatih kepala tim Thomas, Herry Iman Pierngadi mengisahkan ketika Indonesia berhasil memenangkan Piala Thomas pada 2002.
Herry dalam sesi sharing itu mengatakan negeri ini rindu akan sebuah prestasi yang membanggakan. Saatnya tim bulutangkis Indonesia membuat sesuatu yang membanggakan di India nanti [Gelaran Piala Thomas dan Uber].
"Dulu [1998] saat kembali ke Tanah Air, setelah menjuarai Piala Thomas 2002, bus kami melewati gedung MPR-DPR. Saat itu, di sana demonstrasi. Namun, ketika para demonstran melihat bus kami, mereka berhenti sejenak dan membalikkan badan ke arah bus kami dengan memberikan tepuk tangan atas keberhasilan tim Thomas saat itu," kenang Herry.
Kisah-kisah kesuksesan masa silam ini diharapkan bisa memacu semangat tim Thomas dan Uber yang siap bertolak ke India minggu depan.