Bisnis.com, JAKARTA — Pecatur putri Indonesia Master Internasional Medina Warda Aulia dengan elo rating 2.301menundukkan unggulan ketiga Grandmaster Aleksandra Goryachkina (2.418) dari Rusia pada babak kelima Kejuaraan Catur Junior Dunia 2013 di Kocaeli, Turki, Rabu (17/9/2013).
Laporan manajer tim Indonesia, Kristianus Liem dari Turki, kepada Bisnis melaporkan, dengan kemenangan itu, Mmedina, 16, tetap memimpin klasemen sementara bersama dengan dua pecatur lainnya dengan 4,5 poin.
Dua pecatur lainnya yang sama-sama membukukan 4,5 poin adalah unggulan pertama Grandmaster (GM) Alina Kashlinskaya (2.435) dari Rusia dan unggulan kelima GM Irina Bulmaga (2.387) dari Rumania. Medina masuk unggulan ke-11.
Pertandingan Medina melawan Aleksandra berjalan satu arah karena Medina berhasil memegang inisiatif sejak pembukaan. Sedangkan Aleksandra yang meraih gelar GM pada usia 13 tahun terus bertahan hingga datang pukulan mematikan dari Medina.
Medina mengorbankan Kuda di petak f5 pada langkah ke-33. Aleksandra menyerah dua langkah kemudian setelah melihat posisinya sudah tidak tertolong lagi.
"Pembukaan permain sesuai dengan persiapan yang diberikan pelatih Scherbakov. Jadi mainnya enak gitu," tutur Medina melalui Kristianus Lime, sembari menjelaskan Medina saat ini juga tengah memburu gelar norma GM terakhirnya.
Pecatur putri Indonesia lainnya, MI Chelsie Monica Sihite (2.282) menyerah dari pecatur yang relatif di bawah kekuatannya, yakni Master FIDE (MF) Pujari Rucha (2.154) dari India pada langkah ke-39 pembukaan Italia.
Kekalahan ini terjadi karena disebabkan kesalahan sendiri. Terlalu banyak manuver Kuda yang ternyata tidak menduduki petak lebih baik. Akibatnya banyak tempo yang terbuang percuma. “Tidak ubahnya memberi lawan hak jalan lima kali lebih banyak,” ujar Kristianus.
Di bagian putra, Muhammad Luthfi Ali (2.277) yang tampil bagus pada empat babak awal, mulai kedodoran di babak kelima menghadapi GM Grover Sahaj (2.479) dari India. Ini kekalahan pertama Luthfi dari lima kali menghadapi lawan yang secara gelar dan rating berada di atasnya.
Luthfi menyerah pada langkah ke-34 pertahanan Sisilia. Namun kekalahan Luthfi terjadi karena keasyikan menyerang dan lupa pada pertahanan. Dia membiarkan bidak b2 yang terancam dan memainkan langkah menyerang c4 yang merupakan kesalahan strategi.
Sebaliknya, MI Farid Firman Syah (2.433) menang 21 langkah pertahanan Gruenfeld menghadapi pecatur tuan rumah nongelar Soysal Serkan (2.097). Farid sudah mendominasi permainan setelah melakukan tusukan bidak e6 pada langkah ke-12.
Raja Hitam dibuat tidak sempat rokade, lalu dibombardir dengan serangan perwira di tengah. Soysal langsung menyerah begitu melihat satu Kudanya bakal lenyap.