Bisnis.com, JAKARTA—Kemenangan dua pecatur putri Indonesia pada World Junior Chess Champiosnhip 2013 di Kocaeli, Turki tidak berhasil diikuti dua pecatur putra yang ikut berlaga, karena harus mengakui keunggulan lawan-lawannya, Minggu (15/9/2013) waktu setempat.
Seperti dilaporkan manajer tim Indonesia, Kristianus Liem dari Turki, kepada Bisnis, Muhammad Luthfi Ali yang memiliki elo rating 2.277, dan sehari sebelumnya berhasil menaklukkan Grandmaster (GM) Samvel Ter-Sahakyan dari Armenia, pada babak kedua harus bersusah payah untuk menyelamatkan posisinya.
Luthfi akhirnya mampu menahan remis Master FIDE (MF) Ferreira Jorge Viterbo (2.426) dari Portugal pada langkah ke-54 yang dimainkannya dengan pembukaan Inggris.Sayangnya hasil itu tidak bisa diikuti rekannya Master Internasional (MI) Farid Firman Syah.
Hasil yang diraih Farid Firman Syah (2.433) bahkan lebih tragis lagi. Sempat tampil bagus dan unggul Menteri atas lawannya MI Bagdasaryan Vahe (2.423) dari Armenia, namun ketika memasuki permainan akhir saat unggul posisi dan unggul kualitas, kehabisan waktu bermain.
Ketika itu Farid mempunyai Benteng dan lawannya Gajah. Akibat kehabisan waktu bermain yang dimulainya dengan pertahanan Caro-Kann, Farid akhirnya menyerah pada langkah ke-38.
"Saya seperti melamun, dan ternyata waktu bermain pada jam sudah habis," tutur Farid seperti tidak percaya atas kekalahan yang tidak diduganya, seperti diungkapkan Kristianus Liem.
Adapun peraturan waktu pertandingan yang digunakan di kejuaraan dunia junior itu adalah 90 menit untuk 40 langkah pertama. Kemudian mendapat tambahan waktu 30 menit sampai selesai, serta ada tambahan waktu 30 detik per langkah sejak langkah pertama.
Dua pecatur putri Indonesia yang meraih kemenangan pada babak kedua ada;ah MI Medina Warda Aulia,16, dan MI Chelsie Monica Sihite, 18, masing-masing mengalahkan juara junior Asia 2012, MI Ivana Furtado (2.134) dari India, dan Chelsie menang dari Maria Gevorgyan, juara catur cepat Eropa KU18 pada 2012. (ltc)
