Bisnis.com, JAKARTA - Valentino Rossi mulai berpikir realistis dan menargetkan naik Podium di Moto GP Seri ke-13 di San Marino, yang puncak balapannya digelar Minggu (15/9/2013).
Mantan Juara Moto GP 7 kali itu pun menyadari bahwa naik podium sebagai juara di San Marino sangat mustahil, karena untuk menjadi juara ke-3 saja dibutuhkan perjuangan yang sangat berat.
"Target saya adalah finish di 3 besar. Itu menuntut usaha esktra dan itu lebih mudah dilakukan ketika usia Anda masih mudah," ujarnya seperti dikutip Motogp.com.
Jadwal Moto GP San Marino Jumat-Minggu 13-15 September 2013
Hari | WIB | Sesi |
Jumat | 14:55-15:40 | Latihan 1 |
Jumat | 19:05-19:50 | Latihan 2 |
Sabtu | 14:55-15:40 | Latihan 3 |
Sabtu | 18:30-19:00 | Latihan 4 |
Sabtu | 19:10-19:25 | Kualifikasi 1 |
Sabtu | 19:35-19:50 | Kualifikasi 2 |
Minggu | 14:40-15:00 | Pemanasan |
Minggu | 19:00-selesai | Balapan |
Sumber: motogp.com
Kalimat itu tercetus seolah-olah menunjukkan bahwa dari sisi usia pebalap kelahiran 16 Februari 1979 itu sudah tidak kompetitif lagi saat menginjak usia 34 tahun.
Faktnya, faktor pengalaman menjuarai 7 kali Moto GP dan motor yang prima ternyata bukan jaminan untuk tampil menjadi juara di Moto GP.
Faktor usia itu secara empiris sepertinya juga menimpa Tim Repsol Honda ketika kehadiran Marc Marquez saling bersinar dan membuat rekan seniornya Dani Pedrosa menjadi kurang kompetitif.
Marc Marquez naik kelas ke Moto GP setelah sukses menjadi Juara Moto 2 musim 2013 bersama Repsol Honda.
Pebalap kelahiran 17 Februari 1993 langsung bersinar dan kini memuncaki klasemen Moto GP dengan 233 poin dan sangat berpeluang menjadi Juara Moto GP 2013.
Pada usainya yang 20 tahun, Marquez memang lebih muda 8 tahun dibandingkan dengan Dani Pedrosa yang lahir 29 September 1985.
Secara kebetulan pula, usia Rossi juga terpaut 8 tahun dengan duetnya, Jorge Lorenzo, yang lahir 4 Mei 1987.
Apakah perasaan sudah tua itu muncul karena Rossi merasa tidak mampu mengimbangi kinerja Lorenzo, Marquez, dan Pedrosa?
Yang jelas sejak melakukan perjudian dengan hijrah ke Ducati selama musim balap 2011 dan 2012, Rossi belum pernah menjuarai satu seri pun dari 36 seri yang dia ikuti bersama Ducati tersebut.
Ketika kembali ke pangkuan Yamaha musim balap 2013, Rossi akhirnya sempat mengenyam juara ketika menjalani seri ke-7 di Assen Belanda.
Sukses Rossi di Assen diwarnai kecelakan yang menimpat Lorenzo dan Pedrosa, yang membuat Lorenzo tak maksimal saat memaksa turun membalap dengan cedara patah tulang selangkangan.
Namun, faktanya Rossi mampu mengalahkan Marquez yang naik podium sebagai runner up 2,170 detik di belakang Rossi.
Itulah satu-satunya podium juara bagi Rossi dari total 4 kali naik podium setelah menjalani 12 seri balapan.
Tiga posisi podium lainnya bagi Rossi adalah runner up di seri perdana Qatar dan duan kali juara ke-3 di Sachsenring (Jerman) serta Laguna Seca (Amerika Serikat).
Karena fakta itulah mungkin akhirnya tercetus dari mulut Rossi bahwa dirinya memang sudah teralu tua untuk terus tampil prima di atas Motor 1.000 cc Yamaha YZR-M1.
Rossi pun akhirnya hanya berani memasang target finish 3 besar tanpa berani mengatakan menjadi juara ataupun runner up di seri ke-13 yang akan digelar di Sirkuit Misano di San Marino.