Bisnis.com, BANDUNG—Tim Nasional Indonesia tampil berbeda dari peserta lainnya dalam parade pengundian grup Homeless World Cup 2013 di tepi Danau Malta, Poznan, Polandia, Sabtu (10/8) petang.
Perbedaan itu membuat tim Indonesia tampil mencolok. Meski badan pemain tim Indonesia terbilang kecil dibandingkan para pemain Eropa, mereka mudah dikenali karena atribut yang melekat padanya.
Para pemain mengenakan penutup kepala yang berbeda-beda mulai dari blangkon, udeng-udeng, sampai jenis iket kepala yang biasa dipakai masyarakat adat Sunda. Untuk setelan bajunya, ada yang memakai beskap Jawa, batik, sarung, dan baju kampret.
Saking uniknya, tim Indonesia ‘kebanjiran’ permintaan untuk difoto bersama. Apalagi mereka berjalan bersama 48 tim negara lainnya sepanjang rute 3,5 kilometer dari tempat penginapan ke lokasi pertandingan di sisi Danau Malta. Sepanjang perjalanan itu karena sedang musim liburan, banyak orang yang berjemur atau menghabiskan waktu di sekitar danau tersebut.
Pelatih Indonesia, Bonsu Hasibuan mengatakan, parade dan penyambutan tim kali ini terasa lebih hangat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut dia, komunikasi antar pemain dan tim di Polandia lebih hangat dan akrab.
“Indonesia juga punya ciri khas yang jadi identitas dan memudahkan tim lain mengenalnya. Semoga ini bisa menambah semangat tim,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Minggu (11/8/2013).
Parade yang diikuti sedikitnya 1.000 orang dengan beragam bendera itu menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih tim Indonesia yang berbaris dengan mengibarkan bendera yang sekilas warnanya sama dengan bendera Polandia. Bedanya, bendera Indonesia memiliki warna merah di bagian atasnya.
Seusai melalukan parade, seluruh bendera negara peserta Homeless World Cup 2013 dikumpulkan di tengah lapangan. Panitia kemudian melakukan pembagian grup berdasarkan urutan dan raihan prestasi masing-masing negara dalam kompetisi sepakbola tahunan buat kaum marjinal ini.
Pengundian ini dilakukan oleh pendiri sekaligus Presiden Homeless World Cup, Mel Young, Ketua Panitia Lokal Homeless World Cup 2013, Maciek Gudra, serta perwakilan mitra lokal Isabella Lukomska.
Berdasarkan hasil pengundian, Indonesia berada di grup G bersama Argentina, Skotlandia, Wales, dan India untuk babak penyisihan. Total untuk tim putra ada 8 grup, yang masing-masing terdiri dari enam tim dan dua grup hanya lima tim saja.
Mengomentasi hasil pengundian grup itu, Bonsu optimis tim Indonesia bisa melaju ke babak selanjutnya. “Kami tidak memandang sebelah mata terhadap tim lawan. Tapi karena sudah ada pengalaman tahun sebelumnya, jadi saya bisa memberikan masukan buat tim,” ujar Bonsu.
Terkait kiper Indonesia, Ujang Yakub yang sempat bengkak jempol kaki kanannya, Bonsu mengatakan, pemain itu semakin membaik kondisinya. Dia juga memastikan, Ujang bakal diturunkan pada pertandingan pertama Indonesia melawan Skotlandia pada hari Minggu, tanggal 11 Agustus 2013, pukul 14:45 waktu setempat.
“Kita pernah menang melawan Skotlandia (di Meksiko) dengan berat. Strateginya tim harus bermain sabar dan tidak terburu-buru. Sejak menit awal harus mengambil dan bisa mengatur posisi,” papar Bonsu.
Setiap negara akan bertanding minimal lima hingga enam kali dalam babak penyisihan. Dua tim dengan nilai tertinggi dalam grup akan lolos ke babak penyisihan selanjutnya.
Pembagian Grup Homeless World Cup 2013 Putra
Grup A Grup B Grup C Grup D
Lithuania Brazil Mexico Portugal
Denmark Costarica Italia Poland
Inggris Namibia Ukraina Prancis
Swiss Yunani Jerman Hongkong
Hungaria Finlandia Kroasia Kanada
Irlandia Utara Swedia Luxemburg Australia
Grup E Grup F Grup G Grup H
Chile Austria Indonesia Rusia
Afrika Selatan Filipina Argentina Irlandia
Amerika Bosnia Skotlandia Belgia
Kamboja Rumania Wales Republik Ceko
Bulgaria Belgia India Norwegia
Korea Selatan Slovenia