Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asafa Powell, Juara Dunia Lari 100 Meter, Dinyatakan Pakai Doping

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan juara dunia 100 meter Asafa Powell dan peraih medali perak estafet 4x100 Olimpiade Sherone Simpson dinyatakan positif menggunakan obat terlarang stimulasi Oxilophrine pada kejuaraan atletik Jamaika, pada Juni. Dalam pernyataan

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan juara dunia 100 meter Asafa Powell dan peraih medali perak estafet 4x100 Olimpiade Sherone Simpson dinyatakan positif menggunakan obat terlarang stimulasi Oxilophrine pada kejuaraan atletik Jamaika, pada Juni.

Dalam pernyataan Minggu (14/7) Powell mengungkapkan bahwa dia ditest positif menggunakan stimulasi itu, yang sama dengan Ephedrine tapi memiliki struktur kimia berbeda dan merupakan salah satu jenis yang dilarang Badan Anti-Doping Dunia (World Anti-Doping Agency's = WADA).

"Saya ingin menyatakan kepada keluarga saya, teman-teman dan semua pendukung saya di seluruh dunia, saya saya tidak pernah secara sengaja menggunakan suplemen atau obat yang melanggar peraturan. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah menipu," kata Powell.

Powell, penyandang gelar dunia 100 meter pada 2005 dan 2008, ketika membuat catatan 9,74 detik, yang kemudian dipecahkan atlet yang kini menyandang rekor dan rekan senegaranya dari Jamaika, Usain Bolt.

Simpson, anggota tim Jamaika dalam nomor estafet 4X100 meter putri yang meraih medali perak pada Olimpiade London tahun lalu, menyatakan dia diperiksa positif menggunakan obat terlarang jenis yang sama saat mengikuti uji coba.

Atlet berusia 28 tahun itu menyelesaikan lari 100 meter dengan waktu sama pada Beijing 2008 dan meraih medali emas pada nomor estafet 4X100 meter di Athena empat tahun sebelumnya.

"Ini merupakan waktu paling menyulitkan bagi saya," kata Simpson dalam pernyataannya.

"Sebagai seorang atlet, saya tahu saya harus bertanggung jawab atas apa pun yang masuk ke dalam tubuh saya. Tapi saya tidak secara sengaja menenggak obat ilegal atau apa pun guna mengubah kecepatan berlari saya," katanya.

Sebelumnya, salah satu sumber berita yang dekat dengan atlet Jamaika, mengatakan, ada lima atlet yang ditest positif menggunakan obat terlarang untuk meningkatkan kemampuan penampilan pada kejuaraan itu.

Sumber berita itu mengatakan, dua di antaranya mereka pelari jarak pendek (sprinter) sedangkan tiga lainnya di nomor lain. Disebutkan, satu di antaranya adalah atlet junior.

Pelatih lari 100 dan 200 meter yang menangani Bolt dan Yohan Blake mengatakan, atletnya tidak terlibat dalam dakwaan itu. Blake tidak ikut bertanding karena sedang cedera sedangkan Bolt memenangi nomor 100 meter.

Ketua Komisi Anti-Doping Jamaika (JADCO) Herb Elliott menyatakan bahwa mereka menerima "laporan penemuan pemeriksaan analisis dari sample A".

"Kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut hingga atlet itu menjawab apa yang terjadi pada sample A miliknya yang sudah diperiksa itu," katanya.

Pad bulan lalu, atlet putri paling sukses di Jamaika, Veronica Campbell-Brown, ditest positif menggunakan diuretic, yang dapat digunakan untuk menutup atau menghalangi pemeriksaan penggunaan obat terlarang.

Juara dua kali 200 meter Olimpiade itu dihukum Asosiasi Administratif Atletik Jamaika dan akan menunggu hasil dengar pendapat yang akan dilakukan dalam panel disiplin. (Antara/Reuters)(telegraph)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler