Perseteruan antara juara Olympiade 2004 di Athena, Yunani asal Indonesia, Taufik Hidayat dan pebulutangkis nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei sengit.
Hingga kini, ‘perkelahian’ antarkedua pemain top aal Asia Tenggara ini, diperkirakan sudah 20 kali. Tujuh di antaranya dimenangi oleh mantu mantan Menko Polkam Agum Gumelar. Sisanya, dimenangi Lee Chong Wei.
Jika Taufik Hidayat juara olympiade dan dunia pada 2004 dan 2005, Chong Wei belum pernah meraih gelar itu sekalipun. Namun, Chong Wei menjuarai All Englad pada 2010 dan 2011, Taufik belum pernah juara turnamen tertua di bulutangkis itu.
Chong Wei lebih muda dibandingkan Taufik Hidayat, yang kini penisun dari olahraga tepok bulu ini. Dia pria kelahiran Bagan Serai, Perak, Malaysia 12 Oktober 1982. Sebaliknya, Taufik lahir di Bandung, Jabar pada 10 Agustus 1981. Pertarungan Taufik dan Chong Wei di final terakhir kali terjadi di Malaysia Terbuka 2011. Saat itu, Taufik kalah straight set 8-21 dan 17-21. Adapun pertemuan pertama di final terjadi di Jepang Terbuka pada 2007. Taufik kalah dari Chong Wei 20-22, 21-19, 19-21.
Kendati kerap diwarnai rasa kecewa dari kekalahan atas Chong Wei, demikian sebalikna Chong Wei, kedua pemain ini bersahabat erat di luar lapangan. Mereka saling mengakui kehebatan. Terutama sikap Chong Wei terhadap Taufik. Sikap itu terlihat kental saat Taufik mendeklarasikan dirinya untuk penisun di Djarum Indonesia Terbuka.
Bintang bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei menyebut Taufik Hidayat sebagai salah pemain yang memotivasinya untuk lebih lebik. “Saya menjadi lebih rajin karena dia," kata pemain nomor satu dunia itu, usai bertanding pada putaran pertama Djarum Indonesia Terbuka 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Chong Wei menyebut persaingannya hanya terjadi di lapangan. Di luar itu, kata dia, mereka adalah sahabat. "Dia ikon saya, kami memang fighting di lapangan, tetapi di luar itu dia adalah sahabat saya," ujar pemain berusia 30 tahun itu. "Semua orang di dunia tahu Taufik. Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia," tambahnya.
“Saya tidak akan pernah melupakan Taufik, dan seluruh dunia tahu siapa dia karena dia adalah salah satu pemain terbaik. Dia juga membuat saya selalu rajin, karena dulu dia adalah musuh besar saya. Di atas lapangan kami memang musuh besar, tapi di luar lapangan kami berteman,” tutur Lee Chong Wei.