BISNIS.COM, SURABAYA--Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyelenggarakan kompetisi selancar Banyuwangi International Surfing Competition 2013 pada 24 – 26 Mei mendatang dengan mengundang peserta dari 20 negara.
Even tersebut sebagai perwujudan destinasi baru guna mendongkrak sektor kepariwisataan di kabupaten itu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Slamet Karyono mengatakan sektor kepariwisataan merupakan salah satu potensi ekonomi di kabupaten tersebut yang akan terus dikembangkan, diantaranya berupa kegiatan berselancar selama ini banyak diminati turis mancanegara maupun domestik.
Menurut dia, guna semakin meningkatkan pamor Kab. Banyuwangi sebagai lokasi berselancar tingkat dunia, pemerintah daerah setempat menyiapkan even Banyuwangi International Surfing Competition 2013 pada 24 – 26 Mei mendatang.
Lokasi kompetisi berselancar skala internasional yang pertama kali itu diadakan di Pulau Merah, yang merupakan salah satu lokasi selancar terbaik di Kabuaten Banyuwangi.
“Kami mengundang peserta dari 20 negara guna mengikuti Banyuwangi International Surfing Competition 2013, dan saat ini telah mendaftar 56 peserta dari Jepang, AS, Rusia, Jerman, Singapura, Malaysia dan lainnya. Target kami bisa menjaring 200 peserta,” ujarnya, Selasa (9/4/2013).
Slamet menambahkan para peserta kompetisi berselancar akan dibuatkan tempat menginap di pinggir pantai, sehingga dapat menikmati keindahan alam di Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pengembangan sektor kepariwisataan merupakan bagian dari program Banyuwangi Berbenah, yang didukung pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara.
“Kami mengandalkan pariwisata berbasis lingkungan sebagai andalan destinasi baru, dan pengembangan sektor ini melibatkan rumah-rumah penduduk sebagai tempat penginapan,” tuturnya.
Menurut Azwar, sejumlah investor perhotelan juga akan segera masuk di Banyuwangi guna menyongsong perkembangan sektor pariwisata.
Namun, Pemkab Banyuwangi mempersyaratkan kepada operator hotel agar mengangkat budaya lokal serta berorientasi terhadap pengembangan lingkungan.(k22/yop) Foto: Ilustrasi