DENPASAR-Konsorsium perusahaan multinasional akan membangun proyek reklamasi di Teluk Benoa yang difungsikan untuk resor, marina, dan sirkuit Formula 1 dengan total lahan seluas 100 hektare.
Anthony Sarwono, pengamat otomotif dan sekaligus praktisi properti di Bali menuturkan dari pengamatannya sampai saat ini proyek tersebut masih dalam proses perizinan. "Pembangunan yang utama lebih difokuskan pada proyek resor dan marina daripada pembangunan sirkuit," katanya, Selasa (26/12/2012).
Kendati demikian, lanjut dia, kehadiran sirkuit F1 di Bali dan posisi strategis Bali sebagai jendela dunia internasional layak dikembangkan untuk segmen pariwisata olahraga (sport tourism).
Selama ini ia menilai posisi Bali sangatlah layak dengan adanya sirkuit F1 mengingat selama ini Indonesia hanya menjadi jalur yang dilewati dalam agenda tempat perhelatan F1.
“Setelah di Australia jadwal Formula (F) 1, berlanjut ke Sepang dan Malaysia, Indonesia hanya dilewati begitu saja, padahal konsentrasi F1 saat ini berfokus di Asia karena regulasi Eropa yang tidak mendukung rokok sebagai sponsor utama kegiatan balap internasional tersebut,” ungkapnya.
Terkait dengan pengembang berpelat merah yang juga akan dibangun sirkuit F1 di kawasan Mandalika, Lombok, Anthony yang juga pernah menjadi pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat selama 5 periode ini mengungkapkan sejauh ini persiapan baik dari segi infrastruktur dan fasilitas di Bali masih dinilai lebih baik dibandingkan di Lombok, sehingga ia lebih memilih jika pembangunan sirkuit itu diarahkan ke Bali.
Dalam kesempatan yang sama salah satu pengurus IMI Bali, Nyoman Seniweca mengutarakan adanya sebuah fasilitas olahraga otomotif yang berstandar internasional seperti F1 di Bali akan sangat mendukung sektor industri pariwisata.
Ia mencontohkan dengan gelaran F1 di Singapura, sedikitnya dampak turunannya sektor akomodasi dan fasilitas pendukung pariwiasata lainnya juga akan ikut terdongkrak. (ems) (Foto: modenamotorsport)