Bisnis.com, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia siap menerjunkan personelnya untuk mengamankan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Untuk tim cadangan saja, akan ada 22.000 anggota pasukan yang disiapkan Polda Metro Jaya dan 3.000 personel di Palembang.
Penambahan tim cadangan ini juga sekaligus menjadi respons atas serangkaian aksi teror yang terjadi baru-baru ini di Indonesia. Polri ingin memastikan tiap peserta Asian Games mendapat pengamanan penuh.
"Untuk mengantisipasi kondisi terakhir, kami akan lihat kondisi fluktuatif ke depan bagaimana. Tentu kekuatan cadangan kami siapkan sekitar 22.000 pasukan. Itu untuk di Jakarta saja," kata Chef de Mission Indonesia untuk Asian Games 2018 Komisaris Jenderal Syafruddin, usai rapat koordinasi di Gedung Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
Pengamanan tak hanya dilakukan selama pertandingan berlangsung. Parade obor (torch relay) yang akan digelar di 18 provinsi pun bakal mendapat pengawalan penuh.
Selain itu, keamanan siber juga ditingkatkan.
Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian menyatakan tim utama yang akan diturunkan untuk mengamankan penyelenggaraan turnamen multi event itu sebanyak 36.000 personel. Jumlah tersebut baru dari Polri saja dan belum menghitung jumlah personel dari TNI.
Syafruddin menerangkan pengamanan ini sudah sesuai standar internasional. Apalagi, dalam upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018, sejumlah pemimpin negara Asia akan ikut hadir.
"Untuk VVIP itu tanggung jawab TNI dan di-back up Polri. Sementara itu, pengamanan rutin tanggung jawab Polri yang di-back up oleh TNI," ungkapnya, seperti dilansir Tempo.
Asian Games 2018 akan berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018. Setidaknya 15.000 atlet dari seluruh Asia bakal bertanding di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang.