Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

96 Hari Menuju Asian Games, Erick Thohir Percaya Polri Mampu Jaga Keamanan

Ketua Panitia Asian Games 2018 Erick Thohir mengatakan pihaknya meyakini Kepolisian Indonesia mampu menjaga keamanan nasional dari ancaman teroris, termasuk menjelang pelaksanaan Asian Games yang tinggal 96 hari lagi.
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Jobi Triananda (kiri) bersama President Indonesia Asian Games Organizing Comittee (Inasgoc) Erick Tohir berfoto usai menandatangani perjanjian kerja sama Sponshorship, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Jobi Triananda (kiri) bersama President Indonesia Asian Games Organizing Comittee (Inasgoc) Erick Tohir berfoto usai menandatangani perjanjian kerja sama Sponshorship, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Panitia Asian Games 2018 Erick Thohir mengatakan pihaknya meyakini Kepolisian Indonesia mampu menjaga keamanan nasional dari ancaman teroris, termasuk menjelang pelaksanaan Asian Games yang tinggal 96 hari lagi .

Pertama, dia mengatakan bahwa Panitia Pelaksana Asian Games 2018 menyampaikan rasa bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada korban aksi teror di surabaya.

"Kedua, kami percaya pemerintah dan kepolisian akan terus berupaya menjaga keamanan dan perdamaian di Indonesia," ungkap Erick Thohir melalui keterangan resminya pada Senin (14/5/2018),

Ketiga, Erick mengimbau dan memohon dukungan dari masyarakat Indonesia untuk menjaga keamanan negara apalagi pagelaran Asian Games 2018 tinggal 96 hari dilaksanakan.

"Asian games adalah untuk Indonesia, event ini bukan hanya untuk ajang mencari prestasi tapi juga untuk menciptakan perdamaian dan mengeratkan persaudaraan di dunia dan Indonesia," tegasnya.

Peristiwa Bom Surabaya terjadi pada Minggu (13/5/2018) pagi, secara beruntun terjadi ledakan bom di tiga gereja, yaitu GKI Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pantekosta. Akibat tiga ledakan ini, 13 orang meninggal, termasuk pelaku dan jemaat gereja, serta puluhan orang lain terluka.

Tiga ledakan bom Surabaya tersebut diketahui dilakukan satu keluarga yang diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Mereka diketahui menggunakan jenis bom yang berbeda dalam aksinya.

Selain itu, teror bom terjadi lagi pagi ini, Senin (14/5/2018) di mana pelaku dengan kendaraan roda dua meledakkan dirinya saat akan diperiksa di gerbang masuk Polrestabes Surabaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler