Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Standar Ganda FIFA: Sanksi Buat Rusia tapi Israel Bebas Melenggang

FIFA dikritik karena memberikan sanksi terhadap Rusia akibat invasi ke Ukraina, sementara Israel yang berkonflik dengan Israel puluhan tahun tak ditegur.
Logo FIFA./REUTERS-Arnd Wiegmann
Logo FIFA./REUTERS-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, SOLO - FIFA mendapat kritik karena memberikan sanksi terhadap Rusia akibat invasi ke Ukraina, sementara Israel yang berkonflik dengan Israel puluhan tahun tak mendapat teguran.

Sejak agresi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dunia internasional berbondong-bondong mengecam negara yang dipimpin Vladimir Putin.

Badan sepak bola Eropa (UEFA) dan induk sepak bola dunia (FIFA) juga menjatuhkan sanksi untuk Rusia akibat tindakan itu.

Di level klub, Spartak Moskow didiskualifikasi dari 16 besar Liga Europa 2021-2022. Tak hanya itu saja, FIFA mencoret federasi sepak bola Rusia (RFU) dari Kualifikasi Piala Dunia 2022.

RFU bereaksi dengan hukuman itu. Mereka menyebut FIFA melanggar prinsipnya sendiri untuk menjauhkan politik dari sepak bola.

Apa yang dilakukan FIFA justru menunjukkan bahwa organisasi pimpinan Gianni Infantino justru ikut mencampurkan politik dalam olahraga.

FIFA dianggap munafik, bias, dan menerapkan standar ganda. Sebab, FIFA tak mengganjar hukuman serupa pada anggotanya yang juga terlibat konflik, seperti Israel dan Palestina.

Invasi Rusia yang baru seumur jagung langsung berbuah sanksi, sementara Israel yang telah menjajah masyarakat Palestina sejak 1948 tak juga mendapat hukuman dari FFIA.

Standar ganda FIFA juga dikritik oleh mantan striker timnas Mesir, Mohamed Aboutrika. Menurutnya, FIFA seharusnya memperlakukan Rusia dan Israel dengan adil.

"Keputusan memberi sanksi klub-klub Rusia dan timnas-timnasnya dari semua kompetisi mestinya juga dikeluarkan bersamaan dengan sanksi terhadap Israel yang telah membunuh anak-anak dan perempuan di Palestina selama bertahun-tahun. Kalian (FIFA) menggunakan standar ganda,” ujar Mohamed Aboutrika, dilansir dari Palesine Chronicle.

Standar ganda tak hanya kentara di situ saja. FIFA, juga menjatuhi sanksi bagi orang atau klub yang memberikan dukungan kepada Palestina.

Sebaliknya, dukungan untuk Ukraina tak dilarang sama sekali oleh federasi sepak bola dunia itu.

Tercatat dua klub Skotlandia, Celtic FC dan St Johnstone dijatuhi sanksi karena suporternya mengibarkan bendera Palestina.

Mantan pemain Sevilla Frederic Kanoute sempat didenda oleh RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) karena menunjukkan tulisan Palestina di kausnya. RFEF berdalih Kanoute melanggar law of the game FIFA.

Coba lihat sebaliknya, tak ada klub atau pesepak bola yang terkena hukuman saat menyuarakan dukungan untuk Ukraina.

Pemain Arsenal, Oleksandr Zinchenko, terang-terangan memberikan kecaman terhadap serangan Rusia ke negaranya.

Zinchenko juga pernah memakai ban kapten berwarna biru kuning seperti bendera Ukraina. Namun, ia sama sekali tak tersentuh sanksi.

Jadi, politik mana yang tidak boleh dicampurkan dengan sepak bola, FIFA?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper