Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Olimpiade Tokyo 2020: Temuan Baru 16 Kasus Covid-19, 3 dari Atlet

Ahli kesehatan tetap khawatir dengan dampak setelah penyelenggaraan Olimpiade Tokyo mengingat varian delta yang semakin dominan.
Lambang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020./Antara/Reuters
Lambang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Olimpiade Tokyo 2020 kembali melaporkan adanya 16 kasus Covid-19 yang berhubungan dengan ajang tersebut. Tiga di antaranya berasal dari atlet.

Dilansir Bloomberg, Senin (26/7/2021), orang yang terpapar di antaranya adalah kontraktor dan pegawai Olimpiade Tokyo 2020, termasuk delapan orang yang perannya dalam turnamen internasional tersebut belum jelas.

Enam lainnya merupakan warga Jepang. Panitia tidak mengumumkan kewarganegaraan atau cabang olahraga atlet yang terpapar. Dengan demikian, terdapat 148 kasus Covid-19 yang terjadi dalam Olimpiade.

Pemerintah Jepang terus berupaya menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga keamanan dan meredam kekhawatiran warga Jepang. Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Perdana Menteri Yoshihide Suga bertemu pada Minggu untuk mendiksuikan situasi dan sepakat menyatakan bahwa Olimpiade berjalan sangat mulus, seperti dikutip dari Kyodo News.

Sebelumnya, poling yang dilakukan surat kabar Nikkei menunjukkan bahwa 37 persen responden menganggap keputusan mengadakan pertandingan tanpa adanya penonton tepat dan 28 persen responden menyetujui adanya sejumlah penonton yang diperbolehkan masuk. Sementara itu, 31 persen responden menginginkan agar perhelatan Olimpiade ditunda karena pandemi.

Risiko penyebaran kasus Covid-19 telah membayangi warga Jepang seiring dengan kedatangan puluhan ribu atlet dari berbagai negara.

Namun, catatan kasus pada Senin menandai hari kelima berturut-turut infeksi dengan angka ganda. Rekor tertinggi tercatat pada Jumat yakni mencapai 19 kasus. Hanya 0,02 persen tingkat positif dalam tes yang dilakukan dalam 3 hari terakhir.

Kendati demikian, ahli kesehatan tetap khawatir dengan dampak setelah penyelenggaraan Olimpiade Tokyo mengingat varian delta yang semakin dominan.

"Sebaiknya asumsikan bahwa pengalaman dan pengetahuan kita hingga saat ini tidak berlaku untuk varian delta. Ada banyak keraguan tentang seberapa efektif sistem 'gelembung' saat ini terhadap varian delta," kata Norio Sugaya, pakar penyakit menular dan profesor tamu di fakultas kedokteran Universitas Keio.

Juru bicara Komite Olimpiade Internasional Mark Adams mengatakan bahwa meskipun mustahil untuk membuat acara tersebut nihil kasus, dia menyebut para peserta adalah komunitas yang paling teruji di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper