Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Pamer Perkampungan Atlet Olimpiade Berkapasitas 11.000 Orang

Jepang terus mempersiapkan penyelenggaran Olimpiade Tokyo di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19. Terakhir mereka menunjukkan kesiapan perkampungan atlet yang berkapasitas 11.000 orang.
Perkampungan atlet Olimpiade Tokyo./Antara/Reuters
Perkampungan atlet Olimpiade Tokyo./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggara Olimpiade Tokyo memamerkan kampung atlet untuk wartawan pada Minggu (20/6/2021), memperlihatkan apartemen dan alun-alun perbelanjaan berlapis kayu yang akan digunakan 11.000 atlet untuk tinggal dan berbaur selama event akbar tersebut.

Olimpiade, yang ditunda setahun, akan dimulai pada 23 Juli di tengah kekhawatiran masuknya ribuan orang dari seluruh dunia akan berkontribusi pada penyebaran virus corona baru.

Jepang memiliki angka kasus Covid-19 lebih kecil dibanding banyak negara lain. Namun, program vaksinasi di negara tersebut dinilai lambat yang membuat sistem medis kewalahan.

Sementara, upaya pemerintah untuk menyelenggarakan Olimpiade telah dikritik oleh rumah sakit dan serikat dokter, yang khawatir penyelenggaraan acara tersebut dapat semakin membebani sistem medis Jepang.

Para atlet akan keluar masuk kampung dengan kendaraan khusus dan melakukan tes Covid-19 setiap hari. Aturan Olimpiade melarang sorakan dan nyanyian selama acara dan mengharuskan atlet untuk memakai masker setiap saat kecuali saat di luar ruangan, tidur, atau makan.

Area perbelanjaan dilengkapi dengan ATM, layanan binatu, kantor pos, bank dan konter kurir. "Kami akan memasang lentera untuk memberikan sedikit nuansa tradisional Jepang pada area tersebut," kata Direktur Biro Pemasaran Tokyo 2020 Yoshie Ogawa.

Bangunan terbuat dari kayu, yang mengacu pada estetika desain minimalis Jepang, mengikuti tema Tokyo 2020 menggunakan kayu dalam pembangunan venue Olimpiade, termasuk Stadion Nasional.

Area perbelanjaan terbuat dari 40.000 potongan kayu yang disumbang dari 63 pemerintah kota Jepang. Setiap bagian yang disumbang ditandai dengan nama daerah yang menyediakan kayu.

Setelah Olimpiade, bangunan tersebut akan dibongkar, dan kayu akan dikembalikan ke kota-kota yang menyumbang untuk digunakan kembali di fasilitas lokal.

Kompleks apartemen yang berbatasan dengan alun-alun perbelanjaan dibangun di atas tanah reklamasi, dan dirancang untuk menampung sekitar 12.000 orang di 23 bangunan, termasuk toko, taman dan sekolah. Bangunan akan diubah menjadi tempat tinggal atau flat setelah Olimpiade.

Pengembangan proyek perumahan ini menelan biaya 54 miliar yen (sekitar Rp7,1 triliun) bagi pemerintah Tokyo, termasuk jalan dan infrastruktur.

Penyelenggara awalnya berencana untuk menyediakan makan di ruang makan yang luas berkapasitas 4.500 orang. Namun, sekarang penyelenggara akan meminta atlet untuk makan sendiri, menjaga jarak sosial dengan orang lain, dan mengelap permukaan meja setelah makan untuk membatasi penyebaran virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper