Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Pemerintah untuk Cegah PON XX Papua Jadi Klaster Covid-19

Sejumlah strategi akan dilakukan untuk mencegah PON XX di Papua agar tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Pekerja menyelesaikan pembangunan venue Aquatic PON XX Papua di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/3/2020). ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Pekerja menyelesaikan pembangunan venue Aquatic PON XX Papua di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/3/2020). ANTARA FOTO/Gusti Tanati

Bisnis.com, JAKARTA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021 akan menjadi ajang olahraga terakbar pertama di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah pun telah menyampaikan agar seluruh atlet yang akan tampil di helatan itu serta pihak terkait lainnya untuk divaksinasi Covid-19. Bahkan, tes Covid-19 akan dilakukan bagi para atlet dan tim setiap empat hari sekali.

“Di sana [PON] mungkin kami mengikuti perkembangan di Olimpiade [Tokyo] dan direncanakan setiap empat hari sekali baik atlet, panitia, dan official akan dites antigen untuk mendeteksi dini,” kata Ketua Binpres KONI Pusat Doedi Gambiro dikutip dari YouTube Kemkominfo TV, Senin (23/3/2021).

Dia berharap semua upaya tersebut, termasuk penerapan protokol kesehatan secara ketat dapat mencegah PON XX di Papua agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

“Saya kira ini menjadi satu, bukan hambatan, tapi tantangan yang menarik. Kami ingin menunjukkan bahwa PON XX di Papua dalam situasi pandemi bisa berlangsung dengan sukses dan tidak ada korban Covid,” ujarnya.

Lebih lanjut, Doedi juga berharap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para atlet juga akan memicu kepercayaan diri serta kenyamanan dalam bertanding sehingga bisa mencapai prestasi terbaik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pelaksanaan PON XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua pada 2 - 15 Oktober 2021.

Menteri Pemuda dan Olaharaga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa seluruh persiapan dinilai telah matang. Namun, pemerintah belum menentukan keterlibatan penonton pada PON dan Peparnas nanti karena hingga kini Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19.

“Tentu ada pertanyaan akan seperti apa pelaksanaannya. Kita akan lihat perkembangannya nanti apakah ini akan dilaksanakan tanpa penonton atau penonton terbatas atau dalam kapasitas normal,” kata Menpora usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (15/3/2021).

Dia mengatakan bahwa panitia akan belajar dari pelaksanaan Olimpiade di Tokyo tahun ini. Selain itu, disiplin protokol kesehatan juga dinilai penting diterapkan pada PON dan Peparnas mendatang.

Menpora menegaskan bahwa gelaran kompetisi olahraga nasional ini tidak akan mengalami penundaan lagi, karena pemerintah telah menunda PON selama setahun.

Seharusnya PON telah dimulai pada 2020. Selain itu, pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan lain seperti vaksinasi. Menurut Zainudin, vaksinasi terhadap atlet, pelatih dan pendamping telah dimulai sejak 26 Februari 2021 dan terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper