Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarik Ulur Jepang Gelar Olimpiade, Florida Ingin Menelikung

Di tengah keraguan Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade tahun ini akibat pandemi Covid-19, negara bagian Florida, Amerika Serikat, menyatakan kesiapan menggelar event akbar tersebut.
Cincin Olimpiade/Reuters
Cincin Olimpiade/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala bagian keuangan pemerintahan Florida, Jimmy Patronis, meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) mempertimbangkan untuk memindahkan Olimpiade 2021 ke negara bagian Amerika Serikat itu di tengah spekulasi mundurnya Tokyo karena wabah Covid-19.

Panitia penyelenggara di Tokyo berjanji bakal menggelar Olimpiade yang dijadwalkan ulang, yang akan dibuka pada 23 Juli setelah tertunda setahun karena pandemi virus corona, namun Jimmy Patronis dari Florida menawarkan opsi alternatif.

"Masih ada waktu untuk mengerahkan tim seleksi tempat ke Florida untuk bertemu dengan ofisial setempat dan di seluruh negara bagian terkait menggelar Olimpiade di Sunshine State," kata Patronis lewat surat yang dikirim ke Presiden IOC Thomas Bach seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/1/2021).

"Saya akan menyambut kesempatan ini untuk mengajukan Florida dan membantu Anda untuk membuat kontak yang tepat agar ini bisa dilakukan," kata Patronis.

Namun, lewat surat elektronik kepada Reuters, IOC mengatakan mereka belum menerima surat dari Patronis dan mengacu kepada pernyataan yang dikeluarkan Jumat pekan lalu bahwa mereka berkomitmen untuk menggelar Olimpiade di Tokyo tahun ini.

Melihat perencanaan dan persiapan yang dibutuhkan untuk menggelar Olimpiade, sepertinya mustahil merelokasi pesta olahraga dunia itu hanya 6 bulan dari jadwal upacara pembukaan.

Dalam suratnya Patronis mengangkat apa yang dia sebut kekuatan dari negara bagian itu dalam melakukan vaksinasi serta capaian Florida dalam menjadi tuan rumah sejumlah ajang olahraga, termasuk keseluruhan play-off liga basket NBA tahun lalu, selama pandemi.

Kematian karena virus corona di Florida mencapai 25.000. Sedangkan kematian komulatif karena virus tersebut di Jepang mencapai 5.000 selama akhir pekan lalu. "Tindakan pencegahan apa pun yang diperlukan, mari kita cari tahu dan laksanakan ini," tulis Patronis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper