Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Talenta Esport Baru Lewat Turnamen Free Fire Master League (FFML) III

Free Fire Master League (FFML) merupakan satu dari sekian turnamen esport di Indonesia yang berhasil mencetak atlet esport berprestasi.
Game Free Fire./ilustrasi
Game Free Fire./ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi electronic sport (esport) Indonesia yang kini sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Salah satunya adalah menggelar turnamen di dalam negeri untuk mencari talenta-talenta baru yang nantinya disiapkan untuk unjuk gigi di kancah internasional.

Free Fire Master League (FFML) merupakan satu dari sekian turnamen esport di Indonesia yang berhasil mencetak atlet esport berprestasi.

Tak sedikit atlet esport jebolan turnamen tersebut tercatat berhasil mengharumkan nama bangsa lewat sejumlah turnamen internasional bergengsi, seperti Free Fire World Cup (FFWC), Free Fire Asia Invitational (FFAI) dan Free Fire Continental Series (FFCS).

Sebagai catatan, Free Fire merupakan gim yang menggabungkan konsep pertempuran (battle royale) dengan aksi tembak menembak dengan sudut pandang orang ketiga (third-person shooter/TPS).

Gim yang diterbitkan oleh Garena ini menjadi salah satu gim populer di ranah esport dengan jumlah pemain harian mencapai lebih dari 100 juta orang.

Mengawali 2021, Garena menggelar Free Fire Master League Season III yang sedikit berbeda dengan dua sesi sebelumnya. Kali ini, perusahaan yang berbasis di Singapura itu memberikan kesempatan bagi atlet atau tim esport amatir untuk bergabung di turnamen tersebut.

Menurut Direktur Garena Indonesia Hans Saleh, atlet atau tim esport amatir berkesempatan untuk berpartisipasi dalam FFML III lewat Divisi II. Adapun, pada sesi turnamen sebelumnya hanya ada Divisi I yang diperuntukkan bagi atlet atau tim esport profesional atau pro-player.

“Divisi II dihadirkan untuk menjadi jenjang kompetitif di Indonesia bagi para talenta-talenta baru untuk terjun ke dunia atlet profesional. Secara total untuk Divisi I dan Divisi II, Garena mempersiapkan total hadiah sebesar Rp1,5 Miliar untuk pemenang FFML Season III,” katanya pada Jumat (15/1).

Produser Game Garena Free Fire Indonesia Christian Wihananto menambahkan akan ada 12 tim yang akan berkompetisi di Divisi II FFML III. Sementara itu, untuk Divisi I masih sama seperti sesi FFML sebelumnya dengan jumlah tim yang akan unjuk gigi sebanyak 18 tim.

Tidak hanya sekadar turnamen, Christian menyebut pihaknya juga sudah menyiapkan dana untuk pembinaan atlet dan tim esport yang berkompetisi di Divisi I FFML III sebesar Rp8,6 miliar selama setahun. Dengan demikian, masing-masing tim yang berpartisipasi akan meendapatkan bantuan dengan nilai Rp480 juta.

Christian menyebut apa yang dilakukan oleh Garena tak terlepas dari keberhasilan meraih penghargaan internasional sebagai Esports Mobile Game of the Year 2020. Selain itu, tentu saja untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa bermain gim bukan lagi sekadar aktivitas untuk menghabiskan waktu luang saja.

“Di tingkat nasional, game ini menerima penghargaan lainnya sebagai Game Esports Terfavorit Indonesia oleh Indonesian Esports Awards 2020,” ungkapnya.

Pertandingan FFML Season III akan dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu pukul 19.00 - 22.00 WIB sejak tanggal 16 Januari - 27 Februari untuk Divisi 1 dan setiap Rabu dan Kamis pukul 19.00 - 22.00 WIB sejak tanggal 13 Januari - 18 Februari untuk Divisi 2.

Seluruh pertandingan dapat disaksikan secara langsung melalui kanal resmi YouTube dan laman Facebook Live Free Fire Esports.

Sementara itu, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto menilai kehadiran FFML III dan turnamen esport lainnya amat dibutuhkan tidak hanya untuk mencari talenta-talenta baru saja.

Turnamen esport juga dibutuhkan untuk menumbuhkan minat masyarakat akan cabang olahraga baru ini dan menghapus stigma negatif, terutama di kalangan orang tua.

“Saat ini minat masyarakat [terhadap esport] sudah cukup tinggi dan confident. Tetapi masih ada keraguan yang harus diyakinkan lewat banyak kegiatan, salah satunya turnamen esport seperti ini,” ujarnya.

Gatot menambahkan turnamen-turnamen esport juga dibutuhkan sebagai ajang berlatih para atlet sebelum menghadapi Asian Games 2022 di Hangzou, China.

Berbeda dengan Asian Games 2018 di Jakarta, nantinya esport akan menjadi salah satu cabang olahraga resmi yang dipertandingkan, alih-alih hanya sebagai cabang olahraga eksbisi.

Esport bukan sekadar bermain saja, mereka yang menjadi atletnya harus sehat dan dalam kondisi prima. Karena esports mengasah strategi, taktik, dan jiwa sportivitas, sama halnya dengan yang diajarkan olahraga kompetisi lainnya seperti bulutangkis dan catur,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper