Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Olimpiade Tokyo 2021, Penonton Asing Boleh Hadir

Meskipun penonton diizinkan hadir, akan ada pedoman ketat, aturan yang harus diikuti dan aplikasi kesehatan untuk melacak penonton dan memantau penyebaran infeksi virus Corona.
Seorang anak berpose untuk foto dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020). Olimpiade yang mestinya berlangsung tahun 2021 diundur menjadi 2021 akibat wabah Covid-19./Antara-Reuters
Seorang anak berpose untuk foto dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020). Olimpiade yang mestinya berlangsung tahun 2021 diundur menjadi 2021 akibat wabah Covid-19./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Olimpiade Jepang 2021 direncanakan bisa dihadiri penonton warga negara asing alias non-Jepang.

Hal itu disampaikan panitia penyelenggara Olimpiade yang mestinya berlangsung tahun 2020 tersebut.

Pengunduran jadwal Olimpiade Tokyo terpaksa dilakukan seiring wabah Covid-19.

CEO panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, mengkonfirmasi bahwa sejumlah penggemar non-Jepang mungkin diizinkan untuk menonton.

Meski begitu, para penonton asing tersebut harus mengikuti aturan yang ketat.

"Pada musim semi mendatang, kami akan membuat langkah-langkah untuk semua penonton, termasuk warga non-Jepang," kata Muto setelah rapat tindakan pencegahan infeksi virus Covid-19, seperti dilansir Associated Press, Jumat (13/11/2020) WIB.

"Untuk non-Jepang, kami perlu memastikan bahwa kami memberi kesempatan menonton bagi mereka juga," ujarnya.

Menurut Muto, meskipun penonton diizinkan hadir, akan ada pedoman ketat, aturan yang harus diikuti dan aplikasi kesehatan untuk melacak penonton dan memantau penyebaran infeksi virus Corona.

Muto mengatakan mungkin akan sulit memasukkan penggemar ke karantina, tetapi dia menyarankan nanti itu mungkin terjadi.

"Mengenai penonton dari luar negeri, apakah harus menjalani karantina selama 14 hari atau tidak, apakah kita bisa mengesampingkan atau tidak. Itu tergantung situasi... Ada kemungkinan karantina ini dibebaskan jika memenuhi persyaratan tertentu," kata Muto.

Penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menargetkan setidaknya lima bulan lagi untuk menyelesaikan program dan rencana mereka menyelenggarakan Olimpiade yang akan diikuti sekitar 11.000 atlet dan puluhan ribu ofisial, juri, sponsor, media dan penyiar tersebut.

Olimpiade Tokyo yang seharusnya berlangsung musim semi tahun ini ditunda tahun depan akibat pandemi COVID-19, dan akan dibuka pada 23 Juli 2021.

"Kecemasan penonton karena tidak tahu apakah mereka benar-benar bisa pergi ke Olimpiade atau tidak, bisa dimengerti," kata Muto.

Muto melanjutkan, pihaknya ingin memperhatikan penonton sebanyak mungkin sambil  mengambil tindakan pencegahan infeksi pada saat yang sama.

Muto mengatakan belum ada keputusan tentang jumlah penonton yang diizinkan masuk ke venue. Beberapa stadion bisbol di Jepang telah bereksperimen dengan kapasitas sebesar 80 persen.

"Apakah kami akan memiliki kapasitas penuh atau tidak, keputusan belum dibuat karena berbagai eksperimen sedang berlangsung, '' kata Muto.

Muto mengatakan, panitia juga sedang mengkaji dan menyusun tata tertib bagi penonton di arena.

"Ada kemungkinan kita meminta penonton untuk tidak berteriak dan berbicara dengan suara lantang. Tapi belum ada kesimpulan,'' ujarnya.

Presiden IOC Thomas Bach mengonfirmasi Rabu dalam sebuah pengarahan di Swiss bahwa dia akan berada di Tokyo minggu depan untuk kunjungan pertamanya sejak Olimpiade ditunda.

Bach memberikan jawaban tegas "tidak '' ketika ditanya apakah kemungkinan untuk membatalkan Olimpiade akan dibahas di Tokyo.

Bach diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri baru Yoshihide Suga dan berbicara dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Presiden panitia Tokyo Yoshiro Mori dan lainnya yang terkait dengan Olimpiade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper