Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lewis Hamilton Terancam Sanksi dari FIA

Kaus tersebut dinilai menjurus ke unsur politik. Sementara FIA melarang semua pebalap mengemukakan hal-hal yang bermuatan “politis atau religius yang merugikan kepentingan FIA”
Pembalap F1 asal Inggris Lewis Hamilton/Reuters-Aly Song
Pembalap F1 asal Inggris Lewis Hamilton/Reuters-Aly Song

Bisnis.com, JAKARTA - Federasi Otomatif Internasional FIA dilaporkan tengah melakukan investigasi terhadap Lewis Hamilton sehubungan dengan kaus hitam anti-rasisme yang dia kenakan pada Grand Prix Tuscan di Sirkuit Mugello, Italia, akhir pekan lalu.

Dilansir AFP, Selasa (15/9/2020), juara dunia enam kali yang juga memenangi seri balapan GP Tuscan itu tampak mengenakan kaos bertuliskan “tangkap polisi yang membunuh Breonna Taylor” sebelum balapan, saat menaiki podium hingga ketika melakukan wawancara bersama media.

Kaus tersebut dinilai menjurus ke unsur politik. Sementara FIA melarang semua pebalap mengemukakan hal-hal yang bermuatan “politis atau religius yang merugikan kepentingan FIA”

Seorang juru bicara FIA mengatakan kepada BBC bahwa kasus Hamilton itu “sedang ditinjau.” Jika terbukti melakukan pelanggaran, Hamilton bisa saja dikenai denda.

Hamilton biasanya mengenakan kaus bertuliskan “Black Lives Matter” dalam setiap balapan sebagai bentuk protes terhadap rasisme yang terjadi di AS. FIA tak pernah berkomentar dan memalahkan hal itu.

“Butuh waktu lama bagi saya untuk mengenakannya dan membuat khalayak sadar bahwa ada seseorang terbunuh di jalan, di rumahnya sendiri. Sementara pelakunya masih berkeliaran bebas,” kata Hamilton setelah kemenangannya yang ke-90, Minggu (13/9).

Pada kejuaraan lain, petenis Jepang Naomi Osaka sebelumnya juga ikut menyuarakan protesnya terhadap ketidakadilan rasial yang terjadi di Amerika Serikat saat tampil dalam US Open. Ia mengenakan masker wajah bertuliskan Breonna Taylor pada putaran pertama turnamen Grand Slam itu.

“Kita tidak bisa istirahat. Kita harus terus meningkatkan kesadaran itu. Dan Naomi (Osaka) telah melakukannya dengan luar biasa,” kata Hamilton.

Breonna Taylor (26) merupakan seorang perawat Afrika-Amerika yang ditembak mati oleh polisi di apartemennya di Louisville, Kentucky, pada 13 Maret.

Seorang petugas polisi yang terlibat dipecat oleh departemen kepolisian kota itu Juni. Dua petugas lainnya dimutasi ke pos penugasan administratif. Tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap salah satu dari ketiga polisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper