Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagian Besar Warga Jepang Tak Ingin Olimpiade Digelar Tahun Depan

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar warga Jepang ternyata tidak menghendaki pelaksanaan Olimpoiade Tokyo tahun depan, yang pada Maret lalu diputuskan untuk diundur setahun.
Sejumlah warga berfoto di dekat logo Olimpiade di depan Museum Olimpiade di Tokyo, Jepang, pada 11 Maret 2020./Bloomberg/Kiyoshi Ota
Sejumlah warga berfoto di dekat logo Olimpiade di depan Museum Olimpiade di Tokyo, Jepang, pada 11 Maret 2020./Bloomberg/Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya sekitar 25 persen warga Jepang yang ingin Olimpiade Tokyo yang ditunda akibat pandemi virus corona tetap digelar pada 2021. Kebanyakan mereka memiih perhelatan akbar itu ditunda lagi atau dibatalkan.

Sebagaimana dilansir Antara pada Senin (20/7/2020) dengan mengutip AFP, hanya 23,9 persen responden sebuah jajak pendapat nasional selama 3 hari yang menginginkan Olimpiade 2020 digelar tahun depan.

Jajak pendapat yang diselenggarakan oleh kantor berita Kyodo itu mendapati angka 36,4 persen untuk responden yang meminta ditunda dan 33,7 persen yang mendukung untuk dibatalkan sama sekali.

Kebanyakan yang mendukung penundaan atau pembatalan adalah mereka yang tak yakin pandemi sudah terbendung saat Olimpiade digelar yang kini dijadwal ulang hingga dimulai pada 23 Juli 2021.

Survei terpisah yang diselenggarakan surat kabar Asahi Shimbun menemukan angka 33 persen mendukung digelar tahun depan, sedangkan 61 persen lainnya mendukung penundaan atau pembatalan.

Olimpiade Tokyo 2020 dibatalkan pada Maret lalu karena pandemi virus corona. Kyodo melakukan survei telepon kepada 1.045 orang, sedangkan Asahi melakukan survei serupa terhadap 2.097 responden.

Jajak pendapat nasional ini sesuai dengan survei terpisah bulan lalu terhadap penduduk Tokyo yang menyimpulkan lebih dari separuh penduduk mendukung penundaan atau pembatalan.

Jepang dan para pejabat Olimpiade sudah tegas menyatakan tidak akan ada lagi penundaan. Namun, kekhawatiran meningkat di Jepang mengenai gelombang baru infeksi di mana ibu kota Tokyo mencatat kasus harian yang tinggi selama beberapa hari terakhir.

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach menyatakan pekan lalu bahwa Olimpiade Tokyo bisa menjadi "tonggak unik bagi seluruh dunia" dengan menegaskan bahwa event ini "akan menjadi pertemuan seluruh dunia pertama setelah virus corona."

Namun, Bach menyatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa format Olimpiade jika pandemi tak berhenti di antaranya pertandingan tanpa penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper