Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turnamen Golf Ditunda, Hanya 5 Pegolf Asia Bisa Ikut Olimpiade

Berdasarkan peringkat saat ini, hanya sekitar 5 pegolf Asia bisa berkompetisi di Olimpiade 2020, masing-masing 2 dari Thailand dan India, serta satu dari Filipina.
Pegolf Thailand Jazz Janewattananond melakukan pukulan approach pada putaran pertama BNI Indonesian Masters 2019 di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, Kamis (12/12/2019)/Antara-Hafidz Mubarak A.
Pegolf Thailand Jazz Janewattananond melakukan pukulan approach pada putaran pertama BNI Indonesian Masters 2019 di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, Kamis (12/12/2019)/Antara-Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA - Minimnya turnamen golf di Asia di tengah ancaman penyebaran virus corona (Covid - 19) berpotensi menutup peluang lebih banyak pegolf dari kawasan itu yang bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Komisioner sekaligus CEO Asian Tour Cho Minn Thant mengonfirmasikan bahwa semua turnamen di Asia tertunda setidaknya sampai Mei mendatang.

Dengan minimnya pertandingan golf sebelum cut-off kualifikasi peringkat Olimpiade 2020 pada 22 Juni, Cho mengatakan hal itu akan menyulitkan para pegolf yang belum mengamankan tempatnya di Tokyo.

"Rencana awal kami adalah menyelenggarakan 16 atau 17 turnamen sebelum cut-off Olimpiade. Hari ini, kami mungkin hanya memiliki empat atau lima (pegolf) Asian Tour yang dapat bermain di Olimpiade," kata Cho, seperti dilansir Antara, Kamis (19/3/2020).

Berdasarkan peringkat saat ini, hanya Jazz Janewattananond (Thailand), Gunn Charoenkul (Thailand), Rashid Khan (India), Udayan Mane (India), dan Miguel Tabuena (Filipina) yang dapat berkompetisi di Olimpiade 2020.

"Dengan jumlah pertandingan golf yang tersisa, kami berharap ada lebih banyak pemain dari negara-negara seperti Bangladesh, Malaysia, Indonesia, dan Filipina yang akan mendapat kesempatan ikut Olimpiade dalam dua atau tiga bulan mendatang," tutur Cho.

"Sudah jelas, hal itu tidak akan terjadi," tambahnya.

Cho mengatakan ia dapat memahami mengapa IOC tetap ngotot jika ingin menggelar Olimpiade Tokyo tepat waktu, tetapo ia tetap berpendapat bahwa hal itu mustahil dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper