Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anzhelika Sidorova Juara Dunia Lompat Galah, Tapi Tak Nyaman

Atlet loncat galah Rusia Anzhelika Sidorova merengkuh gelar di Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Qatar dibayangi oleh skandal seputar Federasi Atletik Rusia (RUSAF) dan larangan pengibaran bendera negara tersebut.
Anzhelika Sidorova ketika tampil sebagai juara dunia lompat galah di Qatar./Reuters-Dylan Martinez
Anzhelika Sidorova ketika tampil sebagai juara dunia lompat galah di Qatar./Reuters-Dylan Martinez

Bisnis.com, JAKARTA – Atlet lompat galah Rusia Anzhelika Sidorova merengkuh gelar di Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Qatar pada Minggu (30/9/2019) dengan dibayangi oleh skandal seputar Federasi Atletik Rusia (RUSAF) dan larangan pengibaran bendera negara tersebut.

Atlet berusia 28 tahun itu meraih gelar juara dunia setelah mencatatkan loncatan setinggi 4,95 meter. Meskipun menang, dia mengatakan merasa sedikit tidak nyaman melihat peraih medali perak dan perunggu merayakan kemenangan tanpa pengibaran bendera negara asalnya.

"Semua itu membuat saya tidak nyaman, tetapi saya sangat senang. Saya tidak memikirkannya ... Emas tetaplah emas,” kata Sidorova.

Pada pertandingan final itu, Sidorova mengaku sempat tidak percaya diri melihat catatan terakhir yang diraih Morris. Namun Sidorova menegaskan bahwa dirinya dapat melampaui atlet AS itu untuk mengklaim gelar juara dunia melalui loncatan terakhirnya.

"Saya pikir ini adalah peluang yang perlu diambil. Jika tidak, saya harus melompat lagi dan saya tidak benar-benar memiliki kekuatan pada saat itu."

Medali perak diraih oleh atlet Amerika Serikat Sandi Morris dengan loncatan 4,90 m, sementara medali perunggu diraih oleh atlet Yunani dan juara Olimpiade Rio 2016 Ekaterini Stefanidi yang mencatatkan loncatan 4,85 m.

Morris, peraih medali perak Olimpiade 2016, mengatakan dia tidak mempermasalahkan atas status Sidorova sebagai atlet Rusia yang netral. "Sidorova adalah teman saya. Dia tidak bisa menahan apa yang sedang terjadi (di Rusia),” tutur Morris.

Sebelumnya, RUSAF mendapat skorsing pada November 2015 setelah laporan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) membuktikan adanya doping yang meluas dalam olahraga.

Atas temuannya itu, beberapa atlet Rusia tanpa catatan doping, termasuk pelompat tinggi Maria Lasitskene dan atlet loncat galah Anzhelika Sidorova diizinkan untuk mengikuti kompetisi internasional sebagai atlet netral.

Dengan demikian, apabila atlet Rusia memenangi emas, mereka dilarang mengibarkan bendera dan mengibarkan lagu kebangsaan Rusia. Namun para atlet netral itu akan menyanyikan lagu International Association of Athletics Federations (IAAF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper