Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata ini Rahasia Sukses Ahsan/Hendra Bisa Kawinkan All England dan Kejuaraan Dunia

Di final Kejuaraan Dunia BWF di Basel, Swiss, Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan keempat mengalahkan unggulan ke-12 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam pertarungan tiga gim 25-23, 9-21, 21-15.
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan meluapkan kegembiraan seusai memenangi pertandingan melawan ganda putra Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada babak final All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Minggu (8/3/2019)./ANTARA-Widya Amelia
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan meluapkan kegembiraan seusai memenangi pertandingan melawan ganda putra Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada babak final All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Minggu (8/3/2019)./ANTARA-Widya Amelia

Bisnis.com, JAKARTA  - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengatakan tak ada latihan khusus yang diberikan kepada mereka dari pelatih namun ada satu hal yang menjadi kunci bagi pasangan berjuluk The Daddies itu untuk merebut gelar juara dunia tahun ini.

Di final Kejuaraan Dunia BWF di Basel, Swiss, Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan keempat mengalahkan unggulan ke-12 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam pertarungan tiga gim 25-23, 9-21, 21-15.

"Menjaga kekompakan itu dari segi komunikasi. Di ganda itu komunikasi yang terpenting," kata Hendra setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Selasa (27/8/2019) malam.

Menerapkan komunikasi yang baik, sejak babak awal hingga final di Basel, pasangan peringkat dua dunia itu pun hanya kehilangan dua gim sebelum memboyong medali emas kejuaraan dunia.

Dengan kemenangan atas pasangan Jepang itu, Hendra menyamai rekor empat medali emas yang diraih Cai Yun dan Fu Haifeng asal China sebagai sebagai atlet terbanyak yang memperoleh gelar juara dunia ganda putra. Salah satu medali emas Hendra diraih ketika berpasangan dengan Markis Kido pada 2007.

Hendra juga menyamai rekor kemenangan Liliyana Natsir di kejuaraan dunia. Sedangkan Ahsan baru tiga gelar, yang semuanya diraih bersama Hendra (2013, 2015 dan 2019).

Ini juga menjadi pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, sejak Cai dan Fu pada 2009, juara All England meraih gelar di Kejuaraan Dunia pada tahun yang sama.

"Alhamdulillah bisa juara dunia lagi. Bagi saya final merupakan pertandingan paling berkesan karena semua orang ingin juara. Atmosfernya juga beda, lawan kami lebih muda dan kuat. Kita juga mau bertarung di hari kemerdekaan ini." kata Ahsan.

Ahsan mengakui jika tak ada latihan yang dibedakan antara mereka dengan para pemain muda seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di pelatnas Cipayung.

"Porsi latihan sama dengan yang muda-muda. Kami sendiri tidak mau kalah," kata Ahsan.

Sementara itu Hendra (35), yang menjadi pemain tertua di kejuaraan tersebut, bersyukur masih bisa tampil prima dan merebut gelar untuk kali keempatnya.

"Tidak menyangka, tapi saya bersyukur masih bisa main sampai sekarang," kata Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler