Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Final Tenis Australia Terbuka, Kvitova Perlu Ketenangan demi Naluri Pembunuh

Jiri Vanek, pelatih petenis Petra Kvitova, mengatakan anak asuhnya perlu ketenangan untuk menemukan "naluri pembunuhnya" saat menghadapi Naomi Osaka di final single putri Australia Terbuka 2019 pada Sabtu (26/1/2019) petang.
Petra Kvitova/Reuters-Thomas Peter
Petra Kvitova/Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, MELBOURNE – Jiri Vanek, pelatih petenis Petra Kvitova, mengatakan anak asuhnya perlu ketenangan untuk menemukan "naluri pembunuhnya" saat menghadapi Naomi Osaka di final single putri Australia Terbuka 2019 pada Sabtu (26/1/2019) petang.

Kvitova mengalami kegelisahan setelah mengalami penyerangan oleh pencuri di rumahnya pada tahun 2016 dan akan berjuang untuk mengalami masalahnya itu sendirian di ruangan.

Kvitova absen dari turnamen 2017 karena memulihkan luka tusuk di tangannya dan kandas di Melbourne Park setelah kalah pada putaran pertama tahun lalu.

Namun, petenis Republik Cheska berusia 28 tahun itu sekarang tinggal satu langkah lagi untuk meraih mahkota juara setelah mengalahkan Danielle Collins 7-6(2) dan 6-0 sebelum tahun ini mencapai final pertamanya di Melbourne Park.

Kvitova tampaknya selalu tersenyum di luar lapangan, berbeda dengan keseriusan yang selalu ia tampilkan dalam pertandingan.

"Dia selalu tersenyum. Maksudku, di dalam tim kami selalu mencoba untuk tersenyum di mana pun. Kami membuat banyak hal lucu di lapangan dan dia menyukainya,” kata Vanek, mantan petenis tunggal profesional, pada Jumat (25/1/2019).

Menurut Vanek, Kvitova dulu terlalu mempedulikan pendapat orang lain sejak insiden 2016, tetapi fokusnya sekarang kembali pada dirinya dan tenisnya lagi.

"Kami hanya mencoba untuk menempatkan kembali ke fokusnya. Kemudian dia menemukan naluri pembunuhnya," tambah Vanek.

Sementara itu, Kvitova mengatakan sempat ada rasa tidak percaya diri yang muncul, terutama saat dia kalah pada putaran pertama Australia Terbuka 2018 yang menjadi salah satu situasi terburuk yang pernah ia alami.

"Saya pikir salah satu yang terburuk ada di tahun lalu, ketika saya kalah dari Petkovic di putaran pertama turnamen ini, yang saya rasakan sangat mengerikan. Tentu saja kalah di Wimbledon juga sangat menyakitkan," tutur Kvitova.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper