Bisnis.com, JAKARTA – Pemain tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, bertekad memperbaiki performa pada tahun depan agar tidak tergelincir dari daftar pebulu tangkis papan atas.
Momota harus menutup 2018 dengan hasil kurang mengembirakan karena gagal merengkuh gelar BWF World Tour Finals 2018. Di laga puncak tunggal putra yang berlangsung di Guangzhou, China, Minggu (16/12/2018), pemain asal Jepang itu takluk dari Shi Yuqi dengan skor 12-21 11-21.
Kekalahan tersebut cukup mengejutkan mengingat dalam tiga pertemuan tahun ini Momota selalu unggul dari pemain asal China tersebut. Menurut Momota, sang lawan bermain tidak seperti pertemuan-pertemuan terdahulu, salah satunya di final BWF World Championships 2018.
“Di World Championships dia tidak bereaksi sangat cepat di depan net. Shi telah mempelajari gaya bermain saya. Mungkin persiapan dia lebih baik,” ujar Momota seperti termuat dalam situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Minggu (16/12/2018).
Momota mengakui bahwa kekalahan di partai puncak BWF World Tour 2018 membuatnya tertekan. Dia pun merasa lelah karena tahun ini bermain terlalu banyak untuk mewujudkan ambisi pribadinya.
“Saya ingin mengatasi kelemahan saya dan mempertahankan peringkat top,” ujarnya mengenai rencana setelah BWF World Championships 2018.
Tahun ini menjadi momen terbaik dalam karir Momota. Dia berhasil menjadi juara dunia dan kampiun di turnaman besar seperti Indonesia Open, Denmark Open, dan Badminton Asia Championships 2018.
Namun, Momota beberapa kali kesandung seperti di Asian Games dan China Open 2018. Di dua turnamen bergengsi itu, Momota takluk dari pemain Indonesia Anthony Sinisuka Ginting.
Pebulu tangkis tunggal putra lain yang bisa mengalahkan Momota a.l. Chen Long, Lee Chong Wei, dan Chou Tien Chen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
