Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inapgoc Siapkan Tenaga Transportasi Ramah Penyandang Disabilitas

Transportasi, terutama bagi para atlet, menjadi salah satu poin penting dalam pelaksanaan Asian Para Games 2018.
Untuk menyukseskan Asian Para Games 2018, Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (Inapgoc) menggelar pelatihan dan pendampingan bagi para relawan, petugas lapangan, dan pengemudi yang akan bertugas pada ajang olahraga yang bakal diselenggarakan pada 6-13 Oktober 2018./Istimewa
Untuk menyukseskan Asian Para Games 2018, Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (Inapgoc) menggelar pelatihan dan pendampingan bagi para relawan, petugas lapangan, dan pengemudi yang akan bertugas pada ajang olahraga yang bakal diselenggarakan pada 6-13 Oktober 2018./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Transportasi, terutama bagi para atlet, menjadi salah satu poin penting dalam pelaksanaan Asian Para Games 2018.

Untuk penyelenggaraan ajang olahraga paralimpiade terbesar kedua dunia ini, telah disiapkan 1.100 unit kendaraan pendukung.

Jumlah itu termasuk 230 low entry bus serta 100 high entry bus dari Transjakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Total kapasitas 330 bus ini adalah 1.400 atlet berkursi roda dan 4.600 atlet non kursi roda.

Direktur Transportasi Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (Inapgoc) Adrianto Djokosoetono menekankan pentingnya pemahaman bagi semua pihak yang terlibat untuk memfasilitasi para atlet dan ofisial.

"Kami berupaya optimal memastikan layanan transportasi yang ramah disabilitas karena tentu kebutuhannya berbeda, terutama atlet pengguna kursi roda," ungkapnya dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (27/9/2018).

Para relawan, fieldworker (petugas lapangan), dan pengemudi juga diberi pelatihan serta pendampingan dengan materi khusus yang dititikberatkan pada bagaimana cara berinteraksi yang baik dengan para penyandang disabilitas.

"Layanan bukan hanya mengenai kendaraannya, tapi juga Sumber Daya Manusia (SDM) di tim kami. Mulai dari driver, fieldworker, volunteer yang semuanya harus punya pemahaman soal menangani penyandang disabilitas," lanjut Adrianto.

Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism Cucu Saidah merespons baik upaya ini, di mana Inapgoc melibatkan langsung penyandang disabilitas dalam peran-peran tertentu. Dia melihat divisi transportasi dalam Asian Para Games 2018 sebagai hal penting, mulai dari kedatangan atlet dan ofisial di bandara, selama berkegiatan di Jakarta, sampai kembali ke negara masing-masing.

"Harus dipahami mengapa mesti ada pelatihan spesifik tentang disabilitas, karena bagi kami divisi transportasi merupakan gerbang utama bagi suksesnya penyelenggaraan Asian Para Games 2018 di Jakarta," tutur Cucu.

Dengan adanya pelatihan ini, seluruh relawan diharapkan dapat memberikan layanan prima dengan bekerja sepenuh hati bagi para penyandang disabilitas.

"Salah satu prinsip kerja dalam isu disabilitas adalah 'Nothing About Us Without Us' yang berlaku dalam hal apapun termasuk perhelatan akbar olahraga seperti Asian Para Games 2018," tutupnya.

Sebanyak 600 relawan, 600 petugas lapangan, dan 300 pengemudi telah mengikuti pelatihan dan pembekalan untuk persiapan penyelenggaraan Asian Para Games 2018. Pelatihan serta pembekalan yang telah dilakukan pada 23-24 September 2018 ini digelar untuk menyukseskan pesta olahraga disabilitas se-Asia yang akan dilaksanakan pada 6-13 Oktober 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler