Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesiapan Asian Games: 14 dari 24 Venues tak Ramah bagi Kaum Difabel

Hasil audit Ombudsman Indonesia menyebutkan sebanyak 14 venues (tempat pertandingan) Asian Games belum memiliki fasilitas tempat duduk untuk kaum difabel. Kekuarangan lainnya adalah fasilitas ibadah,ruang kesehatan, dan petunjuk arah yang belum disajikan dalam dua bahasa.
Corporate Secretary Jakarta Baring Sport City Mirza Zulkarnain usai acara rilis survei Ombudsman terkait kesiapan Asian Games 2018 di Kantor Ombudsman, Jakarta Senin (23/7/2018)./Bisnis-Muhammad Ridwan
Corporate Secretary Jakarta Baring Sport City Mirza Zulkarnain usai acara rilis survei Ombudsman terkait kesiapan Asian Games 2018 di Kantor Ombudsman, Jakarta Senin (23/7/2018)./Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil audit Ombudsman Indonesia menyebutkan sebanyak 14 venues (tempat pertandingan) Asian Games belum memiliki fasilitas tempat duduk untuk kaum difabel. Kekuarangan lainnya adalah fasilitas ibadah,ruang kesehatan, dan petunjuk arah yang belum disajikan dalam dua bahasa.

Lembaga pengawas pelayanan publik Ombudsman RI menyerahkan hasil survei kesiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 kepada panitia penyelenggara AG 2018, INASGOC Senin (23/7/2018).

Hasil survei diserahkan anggota Ombudsman Adrianus E Meliala kepada Sekjen INASGOC Erris Herryanto, Sekretaris Perusahaan Jakabaring Sports City Mirza Z Mursalin dan Direktur Utama Pusat Pengelola Gelora Bung Karno Winarto di Gedung Ombudsman, Jakarta.

Survei bertujuan menilai persiapan panitia dalam menyediakan fasilitas, infrastruktur dan pelayanan publik di ajang Asian Games 2018.

"Ada dua dimensi besar dalam survei, yaitu sarana pelayanan publik, terdiri dari 12 item, sarana keamanan dan keselamatan, terdiri dari delapan item," kata Adrianus Senin 923/7/2018) seperti dilaporkan Antara.

Pengumpulan data survei dilakukan di sejumlah arena di kawasan GBK (Gelora Bung Karno), di luar GBK, dan di kawasan Jakabaring Sport Center, Palembang, pada H-60 dan dipaparkan pada H-40 pelaksanaan Asian Games 2018.

Hal tersebut dilakukan agar Ombudsman dapat menemukan apakah penyediaan sarana dan prasaran sudah ada kemajuan atau belum.

Survei Ombudsman tersebut menyimpulkan bahwa sejumlah pembangunan sarana dan prasarana untuk pengunjung telah siap digunakan. Namun, penambahan dan penyempurnaan mengakibatkan kesiapan sarana prasarana publik lambat dan sangat mepet dengan pelaksanaan Asian Games 2018.

Kemudian, arena dengan sarananya secara umum masih memiliki konsep pembangunan yang tidak ramah bagi penyandang kebutuhan khusus (difabel). Ombudsman menemukan dari 24 arena, ada 14 arena yang tidak menyediakan tempat duduk bagi kaum difabel. Sementara enam arena menyediakan dan empat arena sudah menyediakan.

Temuan lain adalah belum terpasangnya papan informasi dan penunjuk arah lokasi arena menggunakan dua bahasa, namun hanya menggunakan piktogram, sehingga dikhawatirkan menyulitkan pengunjung asing, serta belum adanya sarana pengukur kepuasan pengunjung di seluruh arena.

Belum semua arena dilengkapi oleh klinik kesehatan, ruang kendali stadion (Stadium Control Room), dan rambu keselamatan.

Selain itu, Ombudsman menilai perlunya panitia penyelenggara menyediakan ruang ibadah yang layak, mudah diakses, nyaman dan aman sesuai standar internasional.

Sekjen INASGOC Eris Herryanto menyambut positif survei yang dilakukan oleh Ombudsman tersebut sebagai bahan masukan untuk memperlancar dan membantu persiapan AG 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler