Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brazil-Argentina Bakal Bergeser di Peta Sepakbola Dunia?

JAKARTA: Tak bisa dimungkiri bahwa liga reguler di negara papan atas sepak bola di Eropa merupakan magnet besar yang menarik perhatian seluruh penggila bola dunia. Juga tidak dapat dielakkan kenyataan bahwa liga-liga penting Benua Biru itu menjadi kian

JAKARTA: Tak bisa dimungkiri bahwa liga reguler di negara papan atas sepak bola di Eropa merupakan magnet besar yang menarik perhatian seluruh penggila bola dunia. Juga tidak dapat dielakkan kenyataan bahwa liga-liga penting Benua Biru itu menjadi kian menarik berkat kontribusi besar para pemain asal Amerika Latin.

Sebut saja di La Liga Spanyol. Skuat Barcelona sulit dipisah dari nama Lionel Messi, Javier Mascherano (Argentina) serta Dani Alves dan Adriano Correira (Brazil), sedangkan Radamel Falcao yang berasal dari Kolombia adalah tukang gedor utama di lini depan Atletico Madrid.

Di Liga Inggris, ada Carlos Tevez, Sergio ‘Kun’ Aguerro, dan Pablo Zabaleta. Trio Argentina itu merupakan kekuatan utama Manchester City. Ada pula Luis Suarez (Uruguay) yang tak pelak lagi merupakan tumpuan utama di barisan depan Liverpool.

Di Liga Italia, Edinson Cavani, juga dari Uruguay, kini top skor Liga Italia lewat kiprahnya di Napoli. Sedangkan di pilar belakang Juventus, pemuncak Serie A, ada Martin Caceres (Uruguay).

Begitu pula Inter Milan, kekuatannya bertumpu pada para pemain asal Argentina. Mereka adalah Javier Zanetti, Rodrigo Palacio, Esteban Cambiasso, Ricardo Alvarez, Diego Milito, dan Walter Samuel. Belakangan kekuatan asal Argentina di Inter bertambah lagi dengan kedatangan Matias Silvestre dan Juan Pablo Carrizo.

Pada saat bersamaan dua pemain asal Uruguay, Walter Gargano dan Alvaro Perreira merupakan pilihan permanen allenatore Andrea Stramaccioni yang membuat tangguh lini tengah I Nerazzurri. Juan dan Jonathan yang asal Brazil juga kekuatan utama Inter.

Kontribusi pemain asal Brazil jelas tak diragukan di klub-klub Eropa. Selain nama-nama yang telah disebut tadi, ada Robinho yang telah mengoleksi 22 gol bagi AC Milan, penjaga gawang Julio Cesar di Queens Park Rangers dan Diego Alves di Valencia, David Luiz dan Ramires (Chelsea), Filipe Luis (Atletico Madrid), Dante Santos (Bayern Munchen), serta Hernanes di Lazio.

Brazil dan Argentina memang selama ini merupakan kekuatan utama sepak bola Amerika Selatan dan kontributor utama dari zona Conmebol yang memberi kontribusi bagi semaraknya liga-liga utama Eropa. Uruguay bisa disebut menjadi kekuatan level ketiga setelah Brazil dan Argentina.

Peta berubah?

Di tengah meriahnya kompetisi domestik Eropa yang dikontribusi para pemain Latin itu, tidak banyak yang menyadari bahwa sekarang terjadi proses besar yang menggusur dua kekuatan Latin itu.

Saat ini berlangsung Kejuaraan Amerika Selatan untuk usia di bawah 20 tahun. Kejuaraan itu dimulai pada 9 Januari dan berakhir pada 3 Februari.

Empat peringkat teratas turnamen dua tahunan itu selanjutnya mengikuti perhelatan Kejuaraan Dunia Junior yang juga digelar 2 tahun sekali. Kabar besarnya adalah: tidak ada nama Brazil dan Argentina dalam putaran final Kejuaraan Amerika Selatan U-20 itu, yang melibatkan enam negara. Brazil dan Argentina sudah tersingkir di fase grup!

Artinya, untuk pertama kalinya sejak digelar pada 1977, Kejuaraan Dunia Junior—yang untuk 2013 dijadwalkan digelar di Turki pada 21 Juni hingga 13 Juli—tidak melibatkan Brazil dan Argentina sekaligus. Sebagai catatan, penampilan kedua negara juga menjadi yang terbaik sepanjang Kejuaraan Dunia Junior digelar. Argentina merebutnya enam kali, sedangkan Brazil lima kali. Brazil bahkan tak pernah absen satu kali pun di Kejuaraan Dunia Junior.

Kejuaraan Dunia Junior bukan turnamen sembarangan. Nama-nama besar banyak lahir dari turnamen ini. Dari Argentina, Diego Maradona, Lionel Messi, Jorge Burruchaga, Diego Simeone, Esteban Cambiasso, Walter Samuel, Juan Román Riquelme, Pablo Aimar, Gabriel Milito, Maxi Rodriguez, Gonzalo Rodriguez mentas dari turnamen ini.

Dari Brazil ada David Luiz, Roberto Carlos, Dunga, Claudio Taffarel, Dida, Leonardo, Fabiano, Ronaldinho, Tiago Silva, Dani Alves, Alexandre Pato. Dari Uruguay ada Diego Forlan, Luis Suarez, Edinson Cavani, Dario Silva, Marcelo Zalayeta, Nicolas Olivera, Fabian Carini. Roque Santa Cruz, Salvador Cabanas, Nelson Haedo Valdez (Paraguay) serta Radamel Falcao dan Juan Zuniga (Kolombia) juga berangkat dari Kejuaraan Dunia Junior.

Menyimak pentingnya Kejuaraan Dunia Junior sebagai tempat mentas banyak pemain besar, maka ketiadaan Brazil dan Argentina di Turki pada pertengahan 2013 nanti boleh jadi merupakan tanda bergesernya posisi kedua negara di peta kekuatan sepak bola dunia. Jika tak kunjung memperbaiki diri, boleh jadi, nama Brazil dan Argentina bakal terhapus dari peta tersebut.

Faktanya, saat ini semakin sedikit pemain Brazil yang menghuni level tertinggi di pentas liga dunia dibandingkan dengan kontribusi mereka yang dominan hingga pertengahan 2000-an. Kondisi Argentina, dari sisi kontribusi pemain ke kiprah sepak bola dunia, memang tetap konsisten, tetapi kenyataan buruk bahwa mereka hanya menempati posisi ketiga pada Kejuaraan Amerika Selatan U-20 pada 2011 sehingga tidak lolos ke Olimpiade London 2012 sebenarnya sudah merupakan sinyal menyusutnya kekuatan tim Tango.

Pada gelaran Kejuaraan Amerika Selatan U20, raihan Argentina sungguh mengecewakan. Sebagai tuan rumah, mereka hanya menempat posisi keempat di Grup A, kalah bersaing dari Chile, Kolombia, dan Paraguay, sehingga tak mampu menembus putaran final yang terdiri dari enam tim, masing-masing tiga tim peringkat teratas di fase Grup. Brazil lebih parah lagi. Berlaga di Grup B, Brazil berada di posisi paling rendah, di bawah Peru, Uruguay, Ekuador, dan Venezuela.

Pada fase putaran final yang menyisakan tiga pertandingan di matchday terakhir Senin pagi WIB (4/2), saat ini empat tim teratas—yang akan lolos ke Turki—adalah Paraguay, Kolombia, Chile, dan Uruguay. Paraguay dan Kolombia telah dipastikan berangkat ke Turki, sedangkan posisi Chile dan Uruguay belum aman, masih bisa digeser oleh Peru.

Setelah Brazil dan Argentina gagal ke Turki, peta kekuatan Amerika Selatan akan benar-benar berubah apabila Uruguay (kini poin 6) takluk dari Ekuador (poin 0) pada pertandingan terakhir sementara pada pertandingan lain Peru (4) menang atas Chile (6) dengan selisih gol yang lebih tipis atau sama dari selisih gol kekalahan Uruguay dari Ekuador.

Kalau itu terjadi, maka habislah trio kekuatan Amerika Latin, Uruguay pun menyusul kegagalan Brazil dan Argentina, sedangkan Peru dan Chile mendampingi Paraguay dan Kolombia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Others
Sumber : M Syahran Lubis
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper