Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asian Games 2018: Agar Palembang Bebas Asap, Rekayasa Cuaca Dilakukan Tiap Hari

Satgas karhutla (kebakaran hutan dan lahan) gencar melakukan penyemaian garam di awan sebagai langkah teknologi modifikasi cuaca menjelang Asian Games XVIII di Kota Palembang.
Petugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di Bandara Halim Pedana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/11/2015). /Bisnis-Abdullah Azam
Petugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di Bandara Halim Pedana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/11/2015). /Bisnis-Abdullah Azam

Bisnis.com, PALEMBANG – Satgas karhutla (kebakaran hutan dan lahan) gencar melakukan penyemaian garam di awan sebagai langkah teknologi modifikasi cuaca menjelang Asian Games XVIII di Kota Palembang.

Danlanud Palembang Kolonel Pnb HR Sutrisno mengatakan, penyemaian garam tersebut dilakukan tim satgas udara setelah unit pesawat tambahan tiba di Palembang, Senin (30/7).

"Setiap hari, kami melakukan penyemaian setidaknya dua kali terbang. Kami gunakan dua unit pesawat dengan kapasitas 1 ton dan 800 kilogram," katanya Jumat (3/8/2018).

Menurut Sutrisno,  upaya teknologi modifikasi cuaca (TMC) tersebut cukup berhasil karena sejak dua hari terakhir sudah terjadi hujan di beberapa lokasi meski saat ini sedang puncak kemarau.

Salah satunya, kata dia, hujan telah terjadi di kabupaten yang rawan karhutla yakni Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Bahkan di Kota Palembang juga sudah ada hujan. 

"Artinya TMC yang kami lakukan ini berhasil," katanya.

Dia mengatakan pihaknya bakal mengandalkan TMC untuk mencegah karhutla selama perhelatan Asian Games yang berlangsung pada 18 Agustus – 2 September 2018.

Namun demikian upaya ini tidak selalu berjalan mulus karena potensi awan juga semakin menipis karena sudah memasuki puncak kemarau.

Oleh karena itu, ketika analisis awan menunjukkan terdapat potensi awan maka tim Satgas Udara langsung bergerak untuk menyemai garam.       

Selain fokus pada TMC, Satgas Udara juga siaga untuk kegiatan water bombing (pembom air) menggunakan beberapa unit pesawat yang saat ini dalam posisi siaga terdapat 10 unit. 

Kegiatan ini dilakukan segera setelah mendapatkan informasi 'realtime' dari Satgas Darat mengenai keberadaan titik api.

"Sejauh ini informasi dari tim Satgas Darat yang menjadi acuan kami karena data satelit itu ada keterlambatan satu hari. Ketika dapat informasi kami langsung melakukan waterbombing, karena sejauh ini cara inilah yang cukup efektif," katanya.

Melalui dua aksi yakni TMC dan waterbombing ini, Danlanud optimistis bahwa selama perhelatan Asian Games akan terbebas dari bencana kabut asap. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler