Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASIAN GAMES 2018: Harapan Memenuhi Proyeksi Devisa

Sebagai kota penyelenggara, Jakarta dan Palembang sudah berbenah serta menghias diri. Tetapi, ajang olahraga terbesar se-Asia ini tidak melulu soal venue dan fasilitas bagi para atlet serta ofisial.
Maskot-maskot Asian Games 2018 terlihat di salah satu sudut Jakarta./Reuters-Darren Whiteside
Maskot-maskot Asian Games 2018 terlihat di salah satu sudut Jakarta./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar tiga pekan lagi Asian Games 2018 bakal digelar di Indonesia, mendatangkan kurang lebih 16.000 atlet dan ofisial dari 45 negara.

Sebagai kota penyelenggara, Jakarta dan Palembang sudah berbenah serta menghias diri. Tetapi, ajang olahraga terbesar se-Asia ini tidak melulu soal venue dan fasilitas bagi para atlet serta ofisial.

Belasan ribu orang yang datang, termasuk suporter, penonton, dan media, berarti ada kebutuhan penginapan, makanan, serta hiburan yang besar.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memproyeksi devisa yang diraup dalam hajatan ini dapat mencapai sekitar Rp3 triliun atau US$230 juta.

Hitungan tersebut berasal dari 150.000 penonton dengan asumsi rata-rata pengeluaran US$1.200 per orang, sehingga totalnya US$180 juta. Ditambah dengan devisa dari ofisial yang nilainya kira-kira US$2.500 per orang, nilainya diproyeksi mencapai US$50 juta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pun pernah menyampaikan bahwa pengeluaran peserta dan pengunjung Asian Games 2018, yang berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018, bisa menyentuh Rp3,6 triliun. Angka ini belum ditambah biaya akomodasi, transportasi, makanan dan minuman (mamin), belanja, serta hiburan lainnya. 

Belum lagi, tambahan dari sekitar 7.000 media lokal dan internasional serta 13.000 sukarelawan.

Tetapi, apakah proyeksi devisa itu bisa tercapai?

ASIAN GAMES 2018: Harapan Memenuhi Proyeksi Devisa

Penari Joged Bumbung saat pawai obor Asian Games 2018./ANTARA-Fikri Yusuf

Akomodasi dan Paket Wisata

Jika dilihat dari sisi penginapan, tingkat okupansi hotel memang diyakini tumbuh.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan ada peningkatan okupansi hingga 20% untuk hotel-hotel di Jakarta dari rata-rata tingkat keterisian 65% setiap tahunnya. Sementara itu, okupansi hotel di Palembang diyakini dapat meroket hingga 100% karena jumlah kamarnya tidak sebanyak di ibu kota.

Promosi yang dilakukan hotel pun makin gencar, termasuk oleh hotel bintang empat dan bintang lima. Potongan harga khusus, diskon untuk restoran atau lokasi wisata, maupun bundling dengan paket wisata di daerah sekitar kota penyelenggara banyak ditawarkan.

Hotel Grand Inna Daira Palembang misalnya, sudah menutup pemesanan untuk tamu umum (walk in guest) sejak dua bulan lalu. Jumlah kamar yang dikontrak Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) mencapai 164 kamar dari total kamar yang tersedia sebanyak 174 kamar.

Adapun tarif kamar yang dipatok untuk Asian Games 2018 sesuai publish rate yakni Rp1,3 juta untuk kamar superior.

Ketua Hubungan Luar Negeri Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jon A. Masli mengatakan jenis hotel yang dipilih para suporter tentunya beragam.

“Kalau dari negara-negara seperti Jepang dan China, mereka minimal pasti bintang empat ke atas. Kalau negara-negara Asean bintang tiga dan sebagainya. Tetapi, kelihatannya semua hotel ini akan menikmati porsi kuenya, jadi enggak bisa kita lihat hotel bintang apa yang akan lebih penuh,” tuturnya kepada Bisnis.

Kondisi serupa optimistis bakal dirasakan di daerah lain, terutama destinasi wisata unggulan Indonesia. Labuan Bajo, Bali, Lombok, dan daerah wisata yang cocok untuk menyelam serta berselancar disebut menjadi buruan.

ASIAN GAMES 2018: Harapan Memenuhi Proyeksi Devisa

Pantai Kuta./ANTARA-Wira Suryantala 

Kemenpar mengungkapkan sudah menyiapkan 75 paket wisata dan 7 destinasi wisata yakni Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Sumatra Selatan (Sumsel), Jawa Tengah (Jateng), Yogyakarta, dan Bali. 

Adapun Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Asnawi Bahar mengklaim sudah berkeliling Asia untuk menawarkan setidaknya 50 paket wisata yang telah disiapkan. Beberapa di antaranya adalah paket city tour Palembang atau Jakarta, serta wisata 3 hari 2 malam untuk Jakarta-Bali atau Palembang-Bandung.

Sebagai gambaran, harga tiket pesawat Jakarta-Bali untuk penerbangan Agustus 2018 rata-rata berkisar Rp700.000-Rp2 juta sekali jalan. Sementara itu, harga tiket Palembang-Bandung yang termurah sekitar Rp600.000 sekali jalan.

Namun, paket wisata tentu tidak hanya menguntungkan biro perjalanan, maskapai, atau pemilik hotel, karena ada komponen pemandu wisata, supir mobil, Pedagang Kaki Lima (PKL) di pantai atau tempat wisata, dan banyak lainnya.

Ketua ASITA Sumatra Selatan (Sumsel) Anton Wahyudi juga menyatakan sejumlah biro perjalanan yang menjadi anggota mereka sudah mendapat kesempatan untuk memandu tim dari berbagai negara, salah satunya Thailand.

ASIAN GAMES 2018: Harapan Memenuhi Proyeksi Devisa

Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur./Bisnis-M. Taufikul Basari

Meski jumlah pasti peserta yang bakal dipandu baru diketahui pada H-7 pelaksanaan, tapi biro perjalanan diyakini bisa memegang hingga 50 orang dari 1 negara.

“Bahkan, kami datangkan kendaraan dari daerah tetangga karena sudah kekurangan. Untuk Thailand yang saya handle misalnya, butuh sekitar enam mobil komuter (commercial van) Toyota Hiace,” ujarnya.

Layanan perjalanan online seperti Pegipegi juga membuat program bertajuk Jelajahi Indonesiamu untuk mendorong masyarakat mendukung langsung atlet favorit mereka sembari berlibur.

“Promo berlangsung mulai 16 Juli 2018 hingga akhir Agustus 2018. Promo yang disediakan adalah diskon tiket pesawat Rp300.000, diskon hotel 20%, dan diskon tiket kereta api Rp50.000,” jelas Public Relations Pegipegi Devi Agustina.

Namun, di balik persiapan itu, masih ada beberapa kekhawatiran. Di antaranya, terbatasnya jumlah penginapan untuk suporter yang datang ke Palembang, rasa makanan di Sumatra yang mungkin terlalu pedas dan tajam bagi tamu asing, kurangnya varian makanan asing di Palembang, serta kebersihan dan kenyamanan di fasilitas yang disediakan baik di Palembang maupun Jakarta.

ASIAN GAMES 2018: Harapan Memenuhi Proyeksi Devisa

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang./ANTARA-Nova Wahyudi

Sementara itu, kekhawatiran utama yang muncul di Jakarta adalah mengenai transportasi. 

Walaupun ada layanan transportasi online, belum rampungnya Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) di ibu kota menimbulkan kecemasan mengenai bagaimana para atlet, ofisial, dan tamu lainnya bergerak ketika ingin menghabiskan waktu di luar arena.

Untuk meminimalisir kendala yang ada, Inasgoc menggratiskan transportasi bagi para pemegang ID Card Asian Games 2018, baik untuk di Jakarta maupun Palembang. Dengan demikian, para peserta dan penonton bisa menggunakan Transjakarta dan LRT dengan nyaman.

Harapan Ritel

Asian Games 2018 yang jatuh pada Agustus-September tahun ini juga menjadi harapan bagi pelaku ritel Tanah Air. Setelah kinerja ritel tahun lalu hanya 3,65%, yang terendah dalam 10 tahun terakhir, dibutuhkan stimulan untuk mengerek penjualan.

Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI), yang diinisiasi oleh Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo), bahkan memilih Palembang sebagai lokasi peresmian pembukaan festival belanja itu.

HBDI adalah festival belanja tahunan yang diselenggarakan tiap Agustus sebagai upaya mengerek penjualan ritel di dalam negeri. Tahun ini, lebih dari 500 merek--termasuk pakaian dan mamin--serta 86 mal di berbagai kota di Indonesia ikut serta.

Dalam HBDI 2018, konsumen akan diberi diskon hingga 73%, harga khusus Rp73.000, penawaran spesial bagi pembeli berusia 73 tahun, dan lain-lain. Angka 73 disesuaikan dengan peringatan kemerdekaan ke-73 Indonesia tahun ini.

“Selain itu, jika sudah siap, atlet yang bertanding di Asian Games 2018 tinggal menunjukkan paspornya di bandara, kemungkinan bisa dapat Value Added Tax (VAT) Refund. Jika memang [sistem] itu sudah siap, atlet bisa dapat klaim potongan 10%,” jelas Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah.

VAT Refund adalah pengembalian PPN dari barang yang dibeli turis asing.

ASIAN GAMES 2018: Harapan Memenuhi Proyeksi Devisa

Suasana midnight sale di salah satu mal Jakarta./ANTARA-Galih Pradipta

Demi memanfaatkan momen Asian Games 2018, Festival Jakarta Great Sale (FJGS) pun sengaja ditunda agar bisa digelar berbarengan dengan ajang olahraga itu. Jika biasanya dilaksanakan pada Juni tiap tahunnya, maka kali ini FJGS diselenggarakan pada 12 Agustus-4 September 2018.

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), sebagai penyelenggara, menyebutkan ada 82 pusat belanja dan 8 hotel yang ikut ambil bagian. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari program OK OCE DKI Jakarta juga turut dilibatkan. 

Program unggulan diskon belanja tengah malam (midnight sale), ditambah dengan undian berhadiah di 39 mal dan total hadiah voucher belanja Rp140 juta tentu diharapkan mampu menarik minta belanja kontingen peserta serta penonton Asian Games 2018, selain warga Jakarta. Tahun lalu, FJGS berhasil meraup penjualan Rp16,05 triliun.

Momen Asian Games 2018 memang pantas dimanfaatkan--karena tidak ada yang tahu kapan Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah ajang bergengsi seperti ini. Namun, jawaban dari pertanyaan apakah proyeksi devisa bisa terpenuhi dan dampak ekonominya bisa terasa langsung di masyarakat tentu baru dapat diketahui setidaknya dua bulan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler