Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkat Besi Asian Games, China Absen, Indonesia Tak Terpengaruh

Pelatih angkat besi Indonesia Supeni menyebut timnya tidak terpengaruh dengan absennya China di cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018.
Sri Wahyuni Agustiani, lifter putri andalan Indonesia./Reuters-Kai Pfaffenbach
Sri Wahyuni Agustiani, lifter putri andalan Indonesia./Reuters-Kai Pfaffenbach

Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih angkat besi Indonesia Supeni menyebut timnya tidak terpengaruh dengan absennya China di cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018.

China, bersama negara dengan tim angkat besi lainnya seperti Kazakhstan, dilarang tampil di semua kompetisi di bawah pengawasan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) selama setahun sejak 2017 karena pelanggaran doping.

"Kami tidak diuntungkan atau dirugikan dengan sanksi China. Kami tetap waspada dan terus mencari informasi mengenai lawan-lawan lain di Asian Games 2018," ujar Supeni di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Dia melanjutkan negara-negara yang menjadi pesaing utama Indonesia di cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018 seperti Vietnam, Thailand, Korea Utara, dan India.

India dipandang sebagai negara yang saat ini sedang naik daun di kancah angkat besi, khususnya sektor putri.

Oleh karena itu, Indonesia selalu memantau perkembangan India termasuk ketika tim Negeri Bollywood itu tampil di Pesta Olahraga Negara-Negara Persemakmuran (Commonwealth Games) 2018 yang digelar mulai April 2018 di Australia.

"Kami akan memantau prestasi India di Commonwealth Games itu. Mereka jago di sektor putri, terutama di kelas 48 kilogram dan 53 kilogram," ujar Supeni.

Sebagai informasi, lifter putri andalan Indonesia di kelas 48 kilogram putri adalah peraih medali perak Olimpiade 2016 di Brazil, Sri Wahyuni Agustiani dan di kelas 53 kilogram putri ada nama Dewi Safitri yang juga tampil di Olimpiade 2016 meski tanpa medali.

Sementara sektor putra, Vietnam dianggap berpotensi menggagalkan asa Indonesia meraih medali khususnya di kelas 62 kilogram, di mana di sana ada Trinh Van Vinh, peraih emas di Sea Games 2017, Malaysia, yang ketika itu mengalahkan lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan yang harus puas dengan perak.

Namun, pelatih tim angkat besi M. Rusli menyebut Eko Yuli Irawan, lifter 28 tahun yang sudah meraih tiga medali Olimpiade, masih berpeluang meraih emas.

Selain karena Eko memang memiliki kemampuan mumpuni, tidak tampilnya salah satu pesaing terberatnya di kelas 62 kilogram putra Kim Un Guk, atlet Korea Utara sekaligus pemecah rekor dunia angkat besi kelas 62 kilogram, di Asian Games 2018 setelah terlibat doping, dianggap semakin membuka jalan menjadi yang terbaik.

"Kami optimistis bisa meraih emas di Asian Games 2018," tutur Rusli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler