Bisnis.com, BOGOR - Pekan Olah Raga Nasional PON XIX/2016 Jabar selain menghasilkan juara juga melahirkan atlet yang memiliki pandangan tentang dirinya yang menarik untuk disimak.
Tanpa bermaksud bergenit-genit dengan filasafat, seorang atlet bisa melahirkan nilai yang memiliki makna filosofis dan dalam.
Hal itu misalnya bisa ditangkap dari pernyataan peraih medali emas 10.000 meter putri Triyaningsih. Menurutnya, mengalahkan diri sendiri menjadi tantangan terberat sebelum dirinya berhasil meraih medali.
"Hambatan dan kendala selama perlombaan tidak ada, tantangan justru datang dari diri sendiri," kata atlet DKI Jakarta itu di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2016).
Keberhasilan mengalahkan diri sendiri itulah yang lantas menjadi dasar bagi keberhasilan Triyaningsi merebut emas pada nomor 10.000 meter pada PON XIX/2016 Jawa Barat.
Jika setiap memenangkan medali senantiasa diawali dengan kemenangan mengalahkan diri sendiri, maka paling tidak Triyaningsih sudah tujuh kali melakukannya. Maklum saja, medali yang diraihnya kali ini merupakan emas ketujuh yang didulangnya selama mengikuti PON.
Prestasi dan gelar yang telah disandang dara bertubuh mungil itu tidak lantas membuat dirinya memandang remeh atlet lainnya yang berlaga di PON XIX.
"Jangan pernah memandang sebelah mata atlet yang bertanding bersama kita. Pada PON ini mereka sama-sama berjuang untuk daerahnya," kata dia.
Menurut peraih emas dua kali SEA Games ini, menaklukkan diri sendiri untuk bisa menyelesaikan pertandingan menjadi tantangan tersendiri.
"Apalagi pertandingan hari ini turun hujan, saya pikir hujannya akan reda, ternyata makin deras. Makanya mendorong diri untuk menyelesaikan lomba dengan lari secepatnya," katanya.
Triyaningsih meraih medali emas pada nomor lomba lari 10.000 meter dengan catatan waktu 35.28.01.
"Ini pertandingan baru di nomor 10 ribu setelah satu tahun ini. Hasilnya tidak mengecewakan, walaupun capaian waktunya kurang memuaskan," katanya.
Triyaningsih berpesan kepada para atlet yang sedang memulai karir agar menikmati setiap proses, menyiapkan diri menjadi atlet yang profesional tanpa membeda-bedakan atlet baru atau yang sudah punya jam terbang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
